Sia-sia Shaum di Bulan Ramadhan Ini Jika Tidak Naik Kelas

- 15 April 2022, 06:07 WIB
H. Sodik Mujahid Ketua Yayasan Darul Hikam YDH-YDHIS : Sia-sia Shaum di Bulan Ramadhan Ini Jika Tidak Naik Kelas
H. Sodik Mujahid Ketua Yayasan Darul Hikam YDH-YDHIS : Sia-sia Shaum di Bulan Ramadhan Ini Jika Tidak Naik Kelas /Literasi News/DOK. H. Sodik Mujahid

Literasi News - Semua ibadah dalam Islam, seperti halnya ibadah shaum di Bulan Ramadhan adalah sebuah mata pelajaran dan sebuah sistem pendidikan serta latihan, di dalamnya terdapat satuan pendidikan untuk menaikan kelas seorang mukmin agar menjadi kelas orang yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah [2]:183).

Taqwa adalah puncak prestasi seorang hamba Allah SWT, karena ia memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang paripurna (QS. Ali 'Imran [3]: 133-135: Al-Baqarah[2]: 177), sehingga dengan prestasi tersebut ia menempati posisi puncaknya kemulyaan di hadapan Allah SWT (QS. Al-Hujurat [49]:13).

Tidak ada prestasi yang melebihi derajat taqwa, bahkan Allah SWT seperti dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Quran akan memberikan semua kecintaannya. Hal itu dalam bentuk kemenangan, keberkahan, petunjuk, pertolongan, jalan keluar dari berbagai problematika hidupnya, rizki dari arah yang tidak diduga, kemudahan hidup, hingga mendapat kecintaan Allah. Kemudian akhirnya mendapatkan kebahagiaan kelak di akhirat, itu semua akan Allah SWT berikan hanya kepada orang-orang yang bertaqwa.

Baca Juga: Muhasabah Pagi : Manfaat Ibadah, dan Nilai Nilai Universal Hukum Allah SWT dalam Kehidupan yang Lebih Luas

Dalam doa yang sering kita ucapkan Rabbanā ātinā fī ad-dunya hasanah wa fī al-akhirati hasanah, yaitu kebahagiaan di dunia dan akhirat, yang semua pasti menginginkannya. Ini semua akan Allah berikan hanya kepada orang yang taqwa.

Kebahagiaan di dunia dan akhirat akan didapatkan oleh orang yang bertaqwa, karena mereka memiliki jiwa dan mental untuk mendapatkan itu semua.

Manusia yang berada pada posisi kelas taqwa adalah mereka yang dengan imannya memilki jiwa dan bermental shobirīn (shabar), sodiqīn (jujur amanah), qānitīn (disiplin dalam ibadah khusus dan umum), munfiqīn (peduli kepada sesama), dan al-mustagfirīn bī al-ashar (selalu mensucikan diri dari dosa dengan memohon ampun kepada Allah) (QS.Ali 'Imran [3]: 17).

Baca Juga: Muhasabah Pagi : Teman yang Sesungguhnya, Hanya Satu

Shaum kita di bulan Ramadhan ini akan sia-sia jika hanya sekedar menahan makan dan minum, akhirnya seperti sabda Nabi SAW, hanya mendapatkan lapar dan haus saja dan tidak sampai kepada target yang sesungguhnya, yakni mencapai kelas dan derajat taqwa dengan memiliki jiwa dan mental seperti yang dijelaskan di atas.

Maka untuk sampai pada target yang sesungguhnya, hendaknya ibadah shaum harus difahami sebagai proses internalisasi nilai-nilai akhlak mulia dalam jiwa kita, sehingga melalui proses pendidikan shaum kita akan bertransformasi menjadi pribadi yang muttaqin.
Wallahu a'lam.***

Halaman:

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah