Pandangan Ketua Ansor Karawang Soal Kriteria Calon Ketua NU

4 Agustus 2021, 09:11 WIB
Ade Permana, Ketua PC GP Ansor Karawang. /Literasi News/A Fauzi Ridwan

Literasi News - Konfercab PC Nahdlatul Ulama (NU) Karawang sekitar satu tahun lagi akan digelar. Namun sejumlah tokoh masyarakat sudah bermunculan untuk menjadi ketua tanfidziah.

Menanggapi hal itu, Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Karawang Ade Permana, menyampaikan pandangan soal kriteria yang harus dimiliki calon ketua PCNU.

Menurutnya yang paling utama adalah memiliki niat berkhidmat kepada NU, salah satu bukti niat berkhidmat kepada NU adalah mengedepankan kepentingan NU di atas kepentingan pribadi.

Baca Juga: Live Perempat Final Voli Putri Olimpiade Tokyo, Anjani, Nur, di Indosiar, Jadwal Acara TV Rabu 4 Agustus 2021

Kemudian sudah mengikuti proses kaderisasi yang diadakan di NU, seperti MKNU, memiliki visi dan misi membangun dan membesarkan NU.

Dia mencontohkan punya rencana kerja membangun sekolah NU di tiap kecamatan, membangun Universitas NU, membangun Rumah Sakit NU di tiap zona, menyiapkan lembaga khusus untuk menggodok warga Nahdiyin menjadi tenaga profesional.

"Jadi yang dibutuhkan adalah sosok yang bisa menata kelola NU dengan potensi yang dimiliki dan menggali potensi," tegas Pimen sapaan akrab Ade Permana, Rabu 4 Agustus 2021.

Dia juga menyampaikan, pada dasarnya siapapun yang berkeinginan menjadi ketua NU itu sah, selagi dia adalah kader NU, memberikan kontribusi kepada NU dan berproses di NU.

Baca Juga: Edarkan Sabu, Sopir Ekspedisi Ditangkap BNNK Karawang

"Jadi tidak secara tiba-tiba mau jadi ketua NU padahal gak ngerti NU," tambahnya.

Dia juga menegaskan, yang juga harus dimiliki oleh calon ketua NU adalah komitmen kebangsaan dan keagamaan yang kuat.

Karena selama ini, bahkan dalam perjalanan bangsa, NU selalu menjadi harta terdepan untuk berkampanye mencintai tanah air, pun jika pemerintah dianggap tidak menjalankan tugasnya dengan baik, NU memberikan masukan dengan tidak meninggalkan etika.

Kemudian soal keumatan, NU berkomitmen menciptakan kader yang rahmatan lil alamin, dengan nalar Ahlusunnah Wal jamaah Annahdliyah yang selama ini terbukti bisa mengkampanyekan wajah muslim yang ramah di dunia internasional.

Baca Juga: Dua Juta Orang Kantongi STRP, untuk Aktivitas di Jakarta Selama PPKM

"Saya harap, semua warga NU, kader NU, pengurus NU, MWC NU, jangan mengedepankan kepentingan pribadi di atas kepentingan organisasi, termasuk nalar pragmatis itu wajib dihilangkan," pungkasnya. ***

Editor: Dipo Sasono

Tags

Terkini

Terpopuler