Walau terbilang lebih mudah, akademisi tetap menyarankan bahwa tes PCR merupakan upaya terbaik jika dilihat dari tingkat akurasinya. WHO sendiri memberikan pilihan untuk menetapkan tes antigen jika di suatu wilayah memiliki kesulitan dalam mengakses tes PCR.
“Tes antigen masih lebih baik daripada orang tidak periksa sama sekali terus melakukan perjalanan. Itu yang lebih bahaya,” kata Basti.***