Penting! Ayo Kenali Mitos dan Fakta Seputar Vaksinasi

- 26 November 2020, 07:50 WIB
Ilustrasi Vaksin
Ilustrasi Vaksin /Dok. kemenkominfo/Kemenkominfo

Literasi News - Kita terkadang mendapatkan informasi mengenai Vaksin / Vaksinasi dari beberapa sumber yang justru membuat kita khawatir, apakah vaksinasi itu aman bagi kita atau sebaliknya. Sebaiknya kenali mitos dan fakta seputar vaksinasi yang tentunya dapat menambah pengetahuan kita mengenai vaksinasi yang akan dilakukan nantinya.

Dikutip literasinews dari @humas-jabar berikut mitos dan fakta vaksinasi yang harus kita kenali:
1. Cukup Gaya Hidup Sehat
Mitos yang pertama adalah anggapan mengenai cukup untuk memiliki gaya hidup yang sehat agar kita dapat terhindar dari penyakit. Faktanya, meskipun kita telah memiliki gaya hidup yang sehat, banyak penyakit infeksi justru tidak dapat dicegah meski telah menjaga kebersihan, seperti MMR (Campak).

2. Vaksin sama saja dengan memasukkan penyakit ke dalam tubuh
Jika kamu pernah mendengar anggapan bahwa vaksin itu sama saja dengan memasukkan penyakit ke dalam tubuh kita itu adalah mitos. Faktanya, vaksin adalah protein kuman yang sudah sangat dilemahkan. Jadi tubuh kita dapat membentuk antibodi yang kuat.

Baca Juga: Menyambut Gajian, Shopee Adakan Gratis Ongkir dan Cashback Kilat di Shopee Gajian Sale

3. Vaksinasi itu tidak aman
Mitos yang ke tiga ini merupakan salah satu anggapan yang membuat kita kadang merasa khawatir dan menafsirkan bahwa vaksin justru tidak aman untuk dilakukan. Faktanya, jika vaksin telah dievaluasi dan diuji menyeluruh, hingga telah mendapat izin edar, maka dapat dipastikan vaksin tersebut aman serta efektif bagi masyarakat.

4. Vaksin mengandung zat merkuri berbahaya
Anggapan bahwa vaksin mengandung zat merkuri berbahaya adalah mitos. Faktanya, Thimerosal (sejenis ethylmercury) berguna sebagai pengawet. Jumlahnya sangat sedikit dan tidak beresiko buruk bagi kesehatan.

5. Lebih baik ‘diimunisasi’ dari penyakit daripada melalui vaksin
Anggapan ini juga merupakan mitos. Faktanya, imun bereaksi mirip terhadap pemberian vaksin maupun infeksi alami, namun, risiko terinfeksi alami tentu lebih besar.

Baca Juga: Legenda Sepakbola Dunia, Maradona Tutup Usia

6. Kekebalan kelompok (herd immunity) dihasilkan dari paparan langsung individu sehat terhadap penyakit.
Faktanya, kekebalan kelompok melalui vaksinasi dapat tercapai jika cakupan imunisasi tinggi dan merata di masyarakat.

7. Terdapat microchip dalam vaksin untuk melacak seseorang
Anggapan mitos selanjutnya yang pernah kita dengar bahwa di dalam vaksin terdapat microchip yang dapat berguna untuk melacak seseorang. Faktanya, vaksin hanya berisi kuman tidak aktif / dilemahkan, media pembawa dan pengaman kumannya. Dan perlu kamu ketahui bahwa tak ada microchip yang dapat masuk melalui jarum suntik.***

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x