Pameran Seni Rupa "LOCUS Visual Art Exhibition" Hadirkan Puluhan Karya, Disambut Antusias

27 November 2020, 15:32 WIB
Suasana Pameran seni rupa Locus di Taman Budaya Jalan Dago Utara Kota Bandung /Literasi News/Tarjo

Literasi News - Pameran seni rupa berjudul "LOCUS visual art exibition" berlangsung di Taman budaya Jawa Barat jalan Bukit Dago Utara Kota Bandung Jawa Barat.

Pameran yang digelar FSRD ISBI Bandung ini dibuka langsung oleh Rektor ISBI Bandung Prof.Een Herdiani S.Sen. M.Hum, Senin 23 November 2020.

Dekan FSRD ISBI Bandung, Supriatna dalam pengantarnya mengatakan pameran ini salah satu contoh luaran pendidikan seni rupa di ISBI Bandung. Dengan segala kelebihan maupun kekurangannya, diharapkan branding Seni Rupa ISBI Bandung, sebagai pengusung seni rupa bersumber dari tradisi kenusantaraan sudah mulai melekat di masyarakat.

Baca Juga: Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna Kena OTT KPK, Berikut Profilnya

"Pameran ini adalah niat baik dari civitas kami dalam mendukung pengangkatan nilai-nilai adiluhung, tentunya dalam interpretasi masing-masing pesertanya. Saya turut bangga atas diselenggarakannya pameran bertajuk Locus ini," katanya.

Pameran seni rupa Locus

Ia mengungkapkan Pendidikan Seni Rupa di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung usianya memasuki ke 23 tahun, kini sedang dalam proses menapakan kekhasannya dalam gairah Seni Rupa yang bersumber dari seni Tradisi, tetapi tetap berpedoman pada kaidah keilmuan aslinya (Barat).

Dalam road map Tri Dharma Fakultas Seni Rupa, lanjutnya, digambarkan pada saatnya nanti pada tahun 2026 Seni Rupa (FSRD) ISBI Bandung menjadi pusat studi seni rupa tradisi nusantara, 2030 menapak pada seni Asia dan 2034 pada seni global.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, Kasus Perceraian di Cianjur Meningkat

"Bertahap dan terencana, keinginan tersebut tentunnya harus didorong oleh segenap civitas, baik melalui PBM sesuai dengan kekhasan kurikulum yang dimiliki, melalui penelitian, PKM, karya mandiri, maupun kerjasama dengan pihak dalam maupun luar negri, sehingga menghasilkan luaran nyata," katanya.

Sementara itu Nandang Gumelar Wahyudi dalam catatan kuratorialnya menyebutkan penciptaan sebuah karya seni seringkali memiliki keterkaitan dengan suatu tempat dimana seorang kreator tinggal. Dengan cara dan sifat yang beragam, dari tempat itu banyak hal mengemuka menjadi sebuah daya tersendiri yang berpotensi memunculkan banyak gagasan kreatif.

Pameran seni rupa Locus

Makna tempat pada pameran betajuk LOCUS ini, tidak saja mengacu pada ruang geografis secara fisik melainkan juga budaya, adat istiadat yang hidup dan tumbuh di dalamnya. Pengaruhnya bisa saja bersifat romantik, ideologis bahkan politis.

Baca Juga: Rp5,7 Triliun Bantuan Pemulihan Ekonomi untuk Pendidikan Agama

Pameran bertajuk LOCUS ini, lanjutnya, mencoba merangkum sebagian karya yang memiliki irisan pijakan penciptaan seni dalam pemahaman tradisi yang terbuka dengan pendekatan sederhana. Tempat menjadi rujukan awal bagi lahirnya beragam gagasan seni yang menstimuli terwujudnya karya seni rupa.

"Semoga bukan hal yang terlalu mengada-ada jika hal ini dilakukan sebagai upaya menyuguhkan studi kasus dengan harapan mampu membuka jalan bagi sebuah riset kecil, kemudian diwacanakan sebagai seni rupa Nusantara," katanya.***

Editor: Hasbi

Tags

Terkini

Terpopuler