Network
Literasi News - Percepatan sertifikasi produk halal merupakan upaya Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dari negara tetangga Malaysia. Sebab hampir satu dekade mereka menduduki peringkat pertama industri halal.
"Malaysia ini menurut laporan halal global, hampir 1 dekade menduduki peringkat pertama industri halal. Padahal dulu belajarnya di Indonesia," ungkap Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag), Aqil Irham, Minggu 28 Agustus 2022.
Dilansir literasinews dari laman kemenag, pemberian fasilitasi Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) merupakan upaya pemerintah untuk melakukan lompatan jumlah produk halal di Indonesia.
Baca Juga: 10 Ucapan Selamat HUT Polwan ke-74, Diperingati 1 September 2022
“Jika sebelumnya rata-rata per tahun hanya ada sekitar 100 ribu produk disertifikasi halal, dengan pemberian fasilitasi ini kita berharap akan ada lompatan jumlah,” tuturnya.
Selain itu, program sertifikasi halal gratis juga wujud keberpihakan pemerintah dalam pengembangan ekosistem halal. Tahun ini, BJPH memberikan kuota sekitar 350 ribu sertifikasi halal gratis.
"Juni kemarin, 25 ribu kuota sudah habis, dan sekarang sedang berproses sidang fatwa nya," ujar Aqil.
Baca Juga: Lirik Lagu Tugiman - Farel Prayoga, Pak e buk e iku pilihanku
Sementara, tahap yang kedua, baru dibuka pada 24 Agustus sampai 17 September nanti, sebanyak 324. 834 kuota.
"Ini harus segera dimanfaatkan oleh teman teman pelaku usaha. Jangan sampai ketinggalan, segera daftar melalui ptsp.halal.go.id," pesan Aqil.***
