Produktivitas
Terkait panen raya padi di Ngawi, Kepala Negara menyampaikan ada perbedaan produktivitas hasil panen padi di masing-masing wilayah.
Jika di Kebumen Jawa Tengah panen padi adalah 5,5 sampai 6 ton per hektar, maka di Ngawi, Jawa Timur hasilnya lebih besar yaitu 8 sampai 10,5 ton per hektar.
Baca Juga: Kawasan dan Masjid Al Jabbar Dibuka Kembali 1 Ramadan 1444 Hijriah, Ini Penjelasan Sekda Jabar
"Saya kira memang setiap daerah memiliki kesuburan yang berbeda-beda memiliki manajemen yang berbeda-beda mengenai pengairan dan lain-lain. Sehingga menurut saya ini baik untuk petani," ujarnya.
Sementara untuk pupuk, menurut Jokowi, meski suplai nasional masih kurang, namun tidak ada keluhan dari petani di Ngawi. Hal demikian disebabkan masing-masing daerah memiliki kendala yang berbeda.
Meski demikian, Jokowi mengatakan, tidak mudah bagi pemerintah untuk menyeimbangkan harga wajar untuk petani, pedagang dan masyarakat.
"Yang sulit dari pemerintah itu menyeimbangkan, harga di petani wajar, di pedagang wajar dapat keuntungan dan di warga atau konsumen wajar. Mencari keseimbangan itu yang tidak gampang," ucapnya.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Wisata Candi di Jawa Tengah, Cek Lokasi dan Harga Tiket Masuknya
Jokowi juga mengajak para petani untuk tidak memberi jeda lahan mereka untuk ditanami padi karena saat ini masih ada ketersediaan air.
Puncak Panen
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga mencanangkan percepatan penanaman padi seusai puncak panen raya yang diperkirakan berlangsung pada April mendatang.