Network
Literasi News - Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Forum Aksi Mahasiswa Bandung Raya menyoroti sejumlah masalah mengenai perpajakan di Kota Bandung.
Masalah pajak dikota bandung kembali menuai kritik yang tajam dari kelompok mahasiswa pasalnya mereka melihat bahwa ada kelalaian yang di lakukan oleh perangkat pemerintah tertentu dalam menangani masalah pajak, khususnya pajak industri hiburan malam yang begitu banyak di kota bandung.
"Kita sudah melakukan investigasi dan kajian terkait dengan problem ini, justru kita melihat seolah-olah ada kelalaian dan pembiaran yang dilakukan oleh perangkat pemerintah kota bandung dalam menyikapi masalah pajak industri hiburan malam," ungkap Ketua FAM BR Fikri Assegaf.
Fikri menyebut pihaknya sudah sangat tegas akan membawa persoalan ini ke BPK, Inspektorat bahkan Kejati untuk meminta mereka segera turun tangan dan menyelesaikan masalah pajak industri hiburan malam ini apabali tidak ada klarifikasi dari Pemkot.
"Kalo kita diskusikan, jelas bahwa masalah ini banyak merugikan rakyat khususnya masyarakat kota bandung, satu sisi PAD Kota Bandung juga menurun. Mungkin saja salah satu penyebabnya adalah soal Pajak," ujar Fikri.
Menurutnya seharusnya, pajak industri hiburan malam dikenakan tarif pajak sebesar 35% dan pajak restoran sebesar 10% sesuai dengan ketentuan Kementrian Keuangan dan Undang-Undang Harmonisasi Perpajakan, kita menduga hal itu tidak sesuai di Kota Bandung.***
