Gelombang besar keikutsertaan para guru swasta dalam seleksi PPPK Guru ini, lanjut Huda juga memusingkan para pengurus yayasan pendidikan. Dirinya mengaku mendapat keluhan banyak pengurus yayasan penyelenggara pendidikan yang ditinggal para guru-guru mereka untuk ikut seleksi PPPK Guru dan bermigrasi ke sekolah-sekolah negeri.
“Persoalan ini tidak diantisipasi dengan baik karena mindset penyelenggara seleksi PPPK Guru masih memandang kualitas sebagai tolok ukur utama untuk menentukan lolos tidaknya guru honorer dalam seleksi PPPK Guru,” katanya.
Politikus PKB ini mengingatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi, Kemenpan RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) bahwa seleksi sejuta guru honorer menjadi PPPK tidak semata untuk meningkatkan kualitas guru. Lebih dari itu seleksi sejuta guru honorer menjadi PPPK adalah untuk memastikan kesejahteraan para guru honorer yang selama bertahun-tahun menjadi tulang punggung penyelengaraan pendidikan di berbagai sekolah negeri di pelosok tanah air.
“Seleksi PPPK untuk sejuta guru honorer bukan semata karena keinginan untuk meningkatkan kualitas guru tetapi lebih dari itu program tersebut merupakan bagian dari afirmasi untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer yang telah mengabdi puluhan tahun. Oleh karena itu sekali lagi kami minta ada evaluasi menyeluruh sebelum pelaksanaan seleksi tahap III PPPK Guru,” pungkasnya.***