Update Erupsi Gunung Semeru, 16 Korban Hilang Masih Terus Dicari Tim SAR Gabungan

- 8 Desember 2021, 11:42 WIB
Proses evakuasi jenazah erupsi Gunung Semeru.* Tim SAR gabungan masih mencari sebanyak 16 orang korban yang hilang akibat awan panas guguran erupsi Gunung Semeru.
Proses evakuasi jenazah erupsi Gunung Semeru.* Tim SAR gabungan masih mencari sebanyak 16 orang korban yang hilang akibat awan panas guguran erupsi Gunung Semeru. /PORTAL JEMBER/ Angga Juli Setiawan

Literasi News - Hingga hari ini Rabu 8 Desember 2021, Tim SAR gabungan masih terus mencari sebanyak 16 orang korban hilang akibat awan panas guguran erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam keterangan yang diterima Antara di Kabupaten Lumajang, Rabu 8 Desember 2021.

"16 korban masih dalam proses pencarian dan sekarang masih diidentifikasi tim evakuasi," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

Pada Selasa 7 Desember 2021 malam, Bupati Lumajang Thoriqul Haq bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau para relawan yang membantu penanganan bencana awan panas guguran Gunung Semeru, di Posko Tanggap Darurat yang berada di Kantor Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Rabu 8 Desember 2021, Berawan di Sebagian Besar Daerah Indonesia

"Kami masih melakukan proses pencarian pada kedalaman satu meter dari awan panas guguran dan apabila proses pencarian dilakukan lebih dari 10 meter, maka hal itu masih berisiko tinggi bagi tim evakuasi," ujar Thoriqul Haq.

Bupati yang biasa dipanggil Cak Thoriq itu mengatakan saat ini total korban yang mengalami luka-luka tercatat sebanyak 120 orang, di antaranya 82 korban mengalami luka ringan atau rawat jalan dan 38 orang mengalami luka berat, kemudian 35 orang dikabarkan meninggal dunia.

"Dari sekian korban baik yang mengalami luka ringan maupun berat masih dilakukan perawatan di rumah sakit Lumajang maupun beberapa rumah sakit rujukan," katanya.

Pengungsi

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta para relawan untuk ikut membantu melakukan pemetaan terkait berbagai permasalahan untuk meningkatkan kualitas layanan pengungsi, terutama bagi para pengungsi yang masuk kategori ibu hamil, difabel, anak kecil dan lansia.

Ia juga meminta agar makanan anak-anak harus disiapkan tersendiri apalagi yang masih bayi atau balita, karena di dapur umum seringkali masak makanan untuk orang dewasa.

Kepada para relawan yang berasal dari berbagai organisasi dan daerah di seluruh Indonesia tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih dan apresiasinya bahwa para relawan hadir di Lumajang karena satu hal yakni panggilan kemanusiaan.

Baca Juga: Tinjau Lokasi Terdampak Erupsi Semeru, Presiden Jokowi Pastikan Penanganan Pengungsi

Mantan Menteri Sosial itu berharap masa tanggap darurat 14 hari dapat selesai dan segala persoalan terkait pengungsian salah satunya tempat hunian sementara dapat segera terealisasikan. Mengingat masih terdapat beberapa lokasi dengan kategori rawan bencana dan berisiko tinggi agar sementara tidak ditempati lagi.***

Editor: Hasbi

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah