Update Erupsi Semeru, Korban Meninggal Menjadi 34 Orang, Dalam Pencarian 16 Orang

- 7 Desember 2021, 14:17 WIB
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban yang tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru saat operasi pencarian korban di Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin 6 Desember 2021.* Hingga Selasa 7 Desember 2021, korban meninggal dunia terdampak awan panas guguran erupsi Gunung Semeru bertambah menjadi 34 orang.
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban yang tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru saat operasi pencarian korban di Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin 6 Desember 2021.* Hingga Selasa 7 Desember 2021, korban meninggal dunia terdampak awan panas guguran erupsi Gunung Semeru bertambah menjadi 34 orang. /Zabur Karuru/ANTARA FOTO

Literasi News - Hingga Selasa 7 Desember 2021, jumlah korban meninggal dunia terdampak awan panas guguran erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur, bertambah menjadi 34 orang. Sedangkan yang masih dalam pencarian sebanyak 16 orang.

Demikian disampaikan oleh Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya I Wayan Suyatna di Posko Lapangan Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Senin 7 Desember 2021 seperti dilansir Antara.

I Wayan Suyatna menjelaskan, empat tim evakuasi melakukan operasi pencarian terhadap korban terdampak awan panas guguran di beberapa titik yakni di Curah Kobokan, Kampung Renteng, dan lokasi penambangan pasir.

"Tim evakuasi paling banyak menemukan jenazah korban di dua lokasi yakni Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, dan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh," kata I Wayan Suyatna.

Baca Juga: Berikut Keringanan Kredit Bagi Pelaku UMKM Terdampak Bencana Erupsi Gunung Semeru

Menurut I Wayan Suyatna, jenazah korban lebih banyak ditemukan tertimbun material abu vulkanik dan awan panas guguran, namun ada juga yang ditemukan di dalam reruntuhan rumah.

"Sejauh ini cuaca cukup cerah dalam melakukan evakuasi korban awan panas guguran Semeru karena kendala tim operasi selama ini yakni faktor cuaca seperti angin kencang dan hujan deras, serta aktivitas Semeru seperti awan panas guguran dan abu vulkanik," ujarnya.


I Wayan Suyatna mengatakan aktivitas Gunung Semeru yang masih berpotensi meluncurkan awan panas guguran juga menjadi pertimbangan tim operasi dalam melakukan evakuasi korban.

"Kami mengutamakan keselamatan tim evakuasi dalam melakukan pencarian korban. Apabila cuaca buruk maka tim akan mencari tempat yang aman lebih dulu sebelum melanjutkan evakuasi korban," tuturnya.

Baca Juga: Erupsi Semeru, Basarnas: Cuaca Buruk Hambat Pencarian Korban Hilang

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x