PPKM Level 3 Serentak Selama Nataru Batal Diterapkan, Luhut: Pengetatan Tetap Berlaku

- 7 Desember 2021, 11:30 WIB
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.* PPKM level 3 selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) tidak akan (batal) diterapkan secara merata pada semua wilayah di Indonesia.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.* PPKM level 3 selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) tidak akan (batal) diterapkan secara merata pada semua wilayah di Indonesia. /Youtube/Kemenko Bidang Kemaritiman

Literasi News - PPKM level 3 selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) tidak akan diterapkan secara merata (serentak) pada semua wilayah di Indonesia. Meskipun demikian pemerintah akan tetap memberlakukan sejumlah pengetatan.

Dengan kebijakan pemerintah tersebut, penerapan level PPKM selama Nataru akan tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai yang berlaku saat ini, tetapi dengan beberapa pengetatan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, syarat perjalanan akan tetap diperketat, terutama di perbatasan untuk penumpang dari luar negeri.

"Namun kebijakan PPKM di masa Nataru (Natal dan Tahun Baru) akan dibuat lebih seimbang dengan disertai aktivitas testing dan tracing yang tetap digencarkan," katanya dalam keterangan tertulis seperti dilansir Antara di Jakarta kemarin.

Selain itu, Luhut memastikan perbatasan Indonesia akan tetap diperketat dengan syarat untuk penumpang dari luar negeri adalah hasil tes PCR negatif maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan, serta melakukan karantina selama 10 hari di Indonesia.

Baca Juga: Berikut Keringanan Kredit Bagi Pelaku UMKM Terdampak Bencana Erupsi Gunung Semeru

Luhut menjelaskan, pemerintah memutuskan untuk membuat kebijakan yang lebih seimbang dengan tidak menyamaratakan perlakuan di semua wilayah menjelang momen Natal dan Tahun Baru. Hal itu juga lantaran penguatan 3T (testing, tracing dan treatment) dan capaian vaksinasi dalam satu bulan terakhir.

"Capaian vaksinasi dosis 1 di Jawa-Bali yang sudah mencapai 76 persen dan dosis 2 yang mendekati 56 persen. Vaksinasi lansia terus digenjot hingga saat ini mencapai 64 dan 42 persen untuk dosis 1 dan 2 di Jawa Bali," ujarnya.

Sebagai perbandingan, belum ada masyarakat Indonesia yang divaksinasi pada periode Natal dan Tahun Baru tahun lalu. Hasil sero-survei juga menunjukkan masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi Covid-19 yang tinggi.

Baca Juga: Erupsi Semeru, Basarnas: Cuaca Buruk Hambat Pencarian Korban Hilang

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah