Polda di Wilayah Perbatasan Negara Harus Antisipasi Sebaran Omicron, Simak Instruksi Presiden Jokowi

- 3 Desember 2021, 15:50 WIB
Presiden Jokowi memberikan arahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021.* Presiden menginstruksikan polda di wilayah perbatasan negara agar mengantisipasi sebaran varian baru Omicron.
Presiden Jokowi memberikan arahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021.* Presiden menginstruksikan polda di wilayah perbatasan negara agar mengantisipasi sebaran varian baru Omicron. /Sekretariat Presiden/Youtube

Literasi News - Kepolisian daerah (Polda) yang mencakup wilayah perbatasan negara agar mengantisipasi persebaran varian baru B.1.1.529 Covind-19​​​​, Omicron.

Demikian instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada jajaran Polri, dalam pengarahannya kepada kepala kesatuan wilayah (Kasatwil), di Kabupaten Badung, Bali, Jumat 3 Desember 2021, seperti dilansir Antara.

"Hati-hati, tadi pagi saya sudah dapat kabar, sudah sampai ke Singapura. Utamanya, Polda-polda yang berkaitan dengan perbatasan dengan negara-negara lain, karena yang membawa bisa orang-orang asing, bule-bule, tapi juga dari warga negara kita sendiri. Utamanya tenaga kerja kita yang dari luar, waktu masuk kembali pulang kampung," tutur Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyebutkan Omicron sudah memasuki 29 negara. Oleh karena itu, jajaran kepolisian dan seluruh pihak harus meningkatkan kewaspadaan, karena Omicron diperkirakan memiliki kemampuan yang lebih menular dibandingkan Varian Delta.

Baca Juga: Pintu Masuk Internasional Diperketat, Kemenhub: Cegah Varian Baru Covid-19 Omicron

Baca Juga: Omicron Varian Baru Covid-19 Masuk Kategori Kewaspadaan Tinggi Menurut WHO, Ini Penjelasan Pakar

Selain itu, kata Presiden, terdapat kemungkinan Omicron juga mampu menerobos masuk ke sela-sela zat antibodi yang sudah imun. Sehingga, dampak persebarannya bisa lebih cepat.

"Hati-hati ini, karena efeknya bisa kemana-mana, ke ekonomi, seperti yang tadi saya sampaikan. Jadi protokol kesehatan terus disampaikan ke masyarakat, karena pandemi ini berefek, dan sudah terjadi di beberapa negara, ke ekonomi, jatuh, bisa berimbas kepada politik, hati-hati," tuturnya.

Presiden memaparkan data hasil kajian penularan Omicron di Afrika Selatan, yang merupakan negara pertama ditemukannya varian tersebut. Salah satu kesimpulan dari data tersebut, sebagian besar kasus Omicron terjadi pada masyarakat yang belum menerima vaksin Covid-19.

"Di Afrika Selatan, kita lihat kita mempelajari, 87 persen yang dirawat itu memang belum divaksin, dan 70 persen anak yang kena di bawah empat tahun, dan sebagian besar yang meninggal di atas 60 tahun," ujarnya.

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x