Network
Literasi News - Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 November harus menjadi momentum untuk menyerap nilai-nilai perjuangan. Jangan sekadar dijadikan sebagai seremonial.
Demikian diungkapkan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, seperti dilansir Antara, Selasa 9 November 2021.
Haedar Nashir mengatakan bahwa Bangsa Indonesia harus memperingati Hari Pahlawan sebagai ikhtiar untuk menyerap nilai perjuangan dari para pahlawan Indonesia.
"Sekaligus mengaktualisasikan nilai-nilai kepahlawanan itu agar hidup di dalam jiwa, alam, pikiran, sikap, dan tindakan warga dan elit bangsa. Hari Pahlawan jangan hanya dijadikan seremonial belaka," ujarnya.
Baca Juga: Indonesia Siap Menuju Endemi, Satgas: Jika Kasus Covid-19 di Lima Provinsi Ini Segera Ditekan
Haedar Nashir mengakui bahwa Bangsa Indonesia kini dihadapkan dengan tantangan yang lebih kompleks, serta lawan yang datang tidak dalam bentuk penjajahan fisik.
Menurut dia, ancaman terbesar justru hadir saat warga dan elit bangsa tidak lagi menjaga persatuan.
Oleh karena itu, Haedar Nashir berpesan agar Hari Pahlawan dijadikan momentum untuk menghidupkan nilai-nilai kepahlawanan seperti nilai pengorbanan baik bagi warga maupun elit bangsa.
Para pahlawan, tutur dia, telah berkorban demi merawat eksistensi Republik Indonesia dalam panggung sejarah bangsa-bangsa.
Jika nilai pengorbanan itu diaktualisasikan dengan baik, akan terbentuk bangsa yang peka dan mau membantu sesama, dan tidak lagi melakukan provokasi yang dapat menimbulkan konflik dalam berbangsa dan bernegara.
