Harga Obat Antivirus Covid-19 Molnuvirapir Di Bawah Rp1 Juta, Simak Penjelasan Menteri Kesehatan

- 8 November 2021, 16:52 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Harga obat antivirus Covid-19 jenis Molnuvirapir dibanderol di bawah Rp1 juta.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Harga obat antivirus Covid-19 jenis Molnuvirapir dibanderol di bawah Rp1 juta. /Twitter.com/@KemenkesRI/

Literasi News - Harga obat antivirus Covid-19 jenis Molnuvirapir buatan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) Merck, dibanderol di bawah Rp1 juta.

Demikian disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX yang diikuti dari YouTube DPR RI di Jakarta, Senin 8 November 2021.

"Hitung-hitungan kami antara 40 sampai 50 dolar. Jadi tidak terlalu mahal di bawah Rp1 juta," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin, seperti dilansir Antara.

Dalam kesempatan itu, Menkes menjelaskan, Molnupiravir dapat dikonsumsi oleh pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan tingkat saturasi oksigen di atas 95 atau bergejala ringan.

"Jadi kalau dia positif tapi saturasi masih di atas 94/95, dikasih obat ini hasil uji klinis di luar negeri 50 persen bisa sembuh. Tidak masuk ke rumah sakit," ujarnya.

Baca Juga: Pariwisata Bisa Menjadi Solusi Bangkitnya Ekonomi Nasional, Ini Alasan Menparekraf

Menurut Budi Gunadi, konsumsi Molnuvirapir dilakukan selama lima hari selama proses penyembuhan, masing-masing sebanyak delapan tablet. "Jadi kira-kira butuh 40 tablet," katanya.

Saat ini, tutur dia, pemerintah berupaya untuk mendatangkan sekitar 600 ribu hingga 1 juta obat Molnuvirapir pada tahap awal di bulan Desember 2021, yakni melalui skema pembelian secara langsung kepada produsen.

"Molnupiravir ini sudah memberikan lisensinya ke delapan pabrik di India untuk diproduksi," katanya.

Menkes meyakini kehadiran obat tersebut di Tanah Air bisa memberikan kesiapan bagi Indonesia menghadapi gelombang lanjutan Covid-19. "Mudah-mudahan tidak terjadi. Tapi kalau terjadi, setidaknya kita punya stok dulu," tuturnya.

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah