Network
Literasi News - Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan terus lantang menyuarakan pembelaannya terhadap Palestina yang tengah digempur serangan Israel.
Erdogan menyerukan masyarakat dunia untuk melawan aksi brutal yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina.
Mewakili Turki, Erdogan mengatakan pihaknya tidak bisa tinggal diam menerima penganiayaan oleh militer Israel terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Kecam Kekerasan Israel di Jalur Gaza : Indonesia Bersama Rakyat Palestina
Sebagaimana diketahui bahwa konflik Israel dan Palestina semakin memanas, konflik yang terjadi menjelang perayaan Idul Fitri ini menjadi konflik terbesar sejak tahun 2014.
Akibat serangan yang dilakukan oleh Israel itu ratusan warga Palestina tewas, termasuk puluhan diantaranya adalah anak-anak.
Sementara jumlah korban luku-luka jauh lebih tingggi dari korban tewas, hampir mencapai seribu orang.
Samapai sejauh ini militer Israel terus melakukan penyerangan, bahkan mengerahkan pasukan cadanganya untuk memggempur Palestina.
Baca Juga: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Kirimkan Surat Ke Presiden Jokowi Terkait Konflik Dengan Israel
Disisi lain faksi politik Kelompok Militan Hamas Palestina juga melakukan serangan balik menggunakan roket yang dimilikinya.
Agresi militer yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina itu membuat banyak orang menyoroti kedua negara tersebut, tak terkecuali warga Indonesia.
Salah satunya Politisi Partai Gerindra Fadli Zon, ia merasa kagum atas tindakan yang dilakukan oleh Erdogan atas keberpihakannya kepada Palestina.
Baca Juga: Serangan Roket Israel Tewaskan 26 Warga Palestina, 9 Diantaranya Adalah Anak-Anak
Hal itu diutarakan Fadli Zon dalam unggahan Twitter melalui akun pribadinya @fadlizon pada Jumat, 14 Mei 2021.
"Pres @RTErdogan jadi pemimpin kelas dunia. Keberpihakan dan inisiatifnya jelas dalam bela Palestina," tulis Fadli Zon
"Kita rindu pemimpin RI seperti ini, yang jalankan konstitusi bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tak sesuai kemanusiaan dan keadilan," ungka Fadli Zon.***
