Literasi News - Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak mulai dilaksanakan di Kabupaten Bandung. Vaksinasi PMK itu dilaksanakan oleh Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung, yang sementara ini terutama ditujukan untuk sapi perah.
Berdasarkan data Distan, total hewan ternak yang terpapar PMK di Kabupaten Bandung mencapai 4.751 ekor. Dari jumlah itu, sebagian besar adalah sapi perah.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran, vaksinasi PMK baru dilaksanakan terhadap ratusan sapi perah di daerah Kertasari. Untuk sementara ini, vaksin yang diterima Pemkab Bandung baru 500 dosis, tetapi bisa ditambah lagi.
"Tadi kami melaksanakan vaksinasi di Kertasari, karena di lokasi ini relatif lebih clear dibandingkan dengan di Pangalengan. Di lokasi tadi kami yakini belum banyak yang tersentuh, baik oleh lalu lintas orang mau pun hewan," kata Tisna, sebagaimana dimuat dalam artikel yang diterbitkan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dengan judul "Distan Kabupaten Bandung Mulai Vaksinasi PMK Hewan Ternak, Prioritaskan Sapi Perah".
Disebutkan, setelah lebih dari 300 dosis vaksin disuntikkan kepada sapi-sapi perah di wilayah Kertasari, sasaran vaksinasi berikutnya adalah di Kecamatan Pangalengan.
Tisna menjelaskan, dari total 500 dosis vaksin yang telah diterima Pemkab Bandung, rencananya bakal habis dalam dua hari.
"Kalau yang 500 dosis ini bisa segera kami selesaikan, kami akan langsung melaporkannya kepada pusat. Jadi, Rabu mendatang itu, vaksin yang baru bisa didatangkan lagi. Soalnya, sekarang ini di daerah seperti sedang berlomba-lomba untuk mendapatkan vaksin dari pusat," katanya, kemarin.
Tisna mengaku belum mendapat kepastian mengenai jumlah dosis vaksin yang akan kembali diterima Pemkab Bandung.
Meski demikian, dia menyatakan bahwa untuk saat ini, prioritas pemberian vaksin ditujukan bagi sapi perah.
"Yang jelas, vaksin yang ada harus kami habiskan dulu. Sekarang ini buat sapi dulu. Itu pun cuma sapi perah. Soalnya, sapi perah itu kan ada sekitar 27.000 ekor. Sementara, dampak negatif dari PMK yang sangat terasa pada sapi perah," katanya.
Dinas Pertanian mencatat, total ada 4.751 hewan yang positif terpapar PMK. Dari jumlah tersebut, sebanyak 269 hewan mati, 387 hewan dipotong karena kondisinya tak membaik, kemudian 1.053 hewan dinyatakan sembuh.
"Hewan yang mati karena terpapar PMK itu semuanya sapi perah. Dari 4.751 hewan yang terkena PMK, 4.033 hewan merupakan sapi perah. Selain itu ada 678 ekor sapi potong, 29 ekor domba, dan 11 ekor kerbau. Jadi, memang sapi perah ini kami prioritaskan untuk duluan menerima vaksin," katanya.*** (Hendro Susilo Husodo/Pikiran Rakyat)