Berikut 9 Poin Resolusi Jihad Ekonomi Hasil Kongres Ekonomi Umat MUI

13 Desember 2021, 11:25 WIB
Kongres Ekonomi Umat II Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghasilkan 9 poin resolusi jihad ekonomi. /Pikiran Rakyat/Muhammad Ashari/

Literasi News - Kongres Ekonomi Umat II Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghasilkan 9 poin resolusi jihad ekonomi. Hal ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi umat.

Ketua Komite Pengarah Kongres Ekonomi Umat, Lukmanul Hakim, saat menutup Kongres Ekonomi Umat II di Jakarta, Minggu 12 Desember 2021, memaparkan 9 resolusi jihad ekonomi.

1. Gerakan produksi dan belanja nasional.

2. Mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia.

3. Mengoptimalkan Ziswaf untuk menggerakkan ekonomi umat.

4. Menghadirkan lembaga penjaminan nasional Syariah untuk usaha ultra mikro dan mikro yang mudah, murah dan aman.

5. Mempercepat terciptanya model bisnis unggulan daerah yang dijalankan secara profesional.

6. Memperkuat model kemitraan antara UMKM dengan BUMN/BUMD dan usaha besar.

7. Mendorong dan mengawal terciptanya regulasi sistem ekonomi syariah nasional/ daerah.

8. Mendorong ekosistem ekonomi syariah melalui digitalisasi serta integrasi dana komersial dan dana sosial Islam.

9. Mengamanatkan kepada komisi pemberdayaan ekonomi umat untuk mengawal hasil Kongres Ekonomi Umat.

Baca Juga: Baitul Maal wa Tamwil Atau BMT Harus Manfaatkan Tingginya Potensi Pasar Keuangan Syariah di Indonesia

"Kita sangat memahami bahwa kesulitan, kefakiran, kemiskinan bisa menyebabkan kekufuran atau kesesatan. Ini merupakan jihad kita, para alim ulama di MUI, masyarakat yang peduli pada ekonomi umat Islam agar bisa keluar dari kondisi kesulitan itu," ujar Lukmanul Hakim, seperti dilansir Antara.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal MUI M. Azrul Tanjung mengatakan, pihaknya beserta ormas Islam lainnya memiliki komitmen untuk membangkitkan ekonomi umat.

Azrul berharap jangan ada lagi anggapan bahwa umat Islam itu selalu di bawah dalam hal ekonomi dan semuanya harus mempunyai kesempatan yang sama. Melalui kongres ini, diharapkan menjadi pedoman dalam membangkitkan ekonomi umat.

"Presiden juga memiliki komitmen mengalokasikan 30 persen kredit bagi UMKM dan yang tak kalah penting komitmen Presiden menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia," kata Azrul.***

Editor: Hasbi

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler