Literasi News - Puluhan rumah warga di Kecamatan Cibeber dan Haurwangi Kabupaten Cianjur rusak diterjang hujan deras disertai angin kencang. Selain itu sejumlah pohon tumbang, dan terjadi pergerakan tanah.
Di Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan pergerakan tanah dan pohon tumbang, Rabu 15 September 2021 malam.
Akibatnya belasan rumah warga di Desa Sukamanah, Cibeber mengalami rusak dan akses jalan menuju lokasi sempat tertutup pohon tumbang.
Camat Cibeber, Ali Akbar, mengatakan hujan deras mengakibatkan tanah di atas bukit bergeser, sehingga memicu getaran ke permukiman penduduk. Kejadian itu mengakibatkan 17 rumah warga di Kampung Pasir Aseupan, Warung Rujak, dan Neglasari rusak.
"Korban jiwa nihil. Kita masih lakukan pendataan, apakah warga yang terdampak perlu dievakuasi mengingat curah hujan sedang tinggi. Kita juga imbau warga agar meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati," kata Ali, kepada wartawan, Kamis 16 September 2021.
Ali mengatakan, jajarannya dibantu unsur TNI-Polri dan masyarakat setempat masih melakukan evakuasi pembersihan material akibat bencana.
"Sempat tertutup, tapi saat ini sudah bisa dilalui sepeda motor. Evakuasi material masih terus berlangsung," ujarnya.
Baca Juga: Gunakan Kode Redeem FF 'Free Fire' 16 September 2021 untuk Dapatkan Bundle Platinum Sunset Gratis
Sementara di Kecamatan Haurwangi, puluhan rumah warga di Desa Mekarwangi rusak diterjang hujan deras disertai angin kencang, Rabu 15 September sekitar pukul 18.00 WIB.
Rumah warga yang mengalami rusak pada bagian genting dan atap ini terjadi di Kampung Tegal Koneng, Pasir Danas, Munjul, Pasir Waru, Cipeuyeum, Pasir Gombong, Soropotan, Pasir Loa, dan Pasir Ceri.
Kepala Desa Mekarwangi, Cecep Surahman, mengatakan peristiwa itu terjadi setelah wilayahnya diguyur hujan deras disertai angin kencang sejak sore hingga malam ini.
Baca Juga: Segera Tukar Diamond, Emote Push Up, Bullseye di Kode Redeem FF Terbaru 1 Menit Yang Lalu
Cecep menyebut, tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam peristiwa itu. Namun, puluhan rumah warga di sembilan kampung di desa tersebut mengalami rusak.
"Hingga saat ini masih melakukan pendataan, tetapi jumlahnya diperkirakan mencapai puluhan. Beruntung tidak ada korban jiwa ataupun luka," kata Cecep, kepada wartawan, Rabu.***