Pencarian KRI Nanggala yang Hilang Kontak Terus Berlangsung, Berikut Temuan Tebaru Kemhan

22 April 2021, 14:53 WIB
Kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di perairan Bali utara. /ANTARA.

Literasi News - Proses pencarian kapal selam TNI AL KRI Nanggala yang hilang kontak di Perairan Bali pada Rabu, 21 April 2021 pagi sampai saat ini terus dilakukan.

Pencarian KRI Nanggala itu menggunakan armada kapal milik TNI yang memiliki alat pencarian bawah air.

Dalam prosesnya pencarian kapal selam buatan Jerman itu, Kementerian Pertahanan (Kemhan) mendapat temuan baru.

Baca Juga: Pulang Bulan Madu dari Bali, Atta Halilintar dan Aurel di Kejutkan Kedatangan Maia Estianty

Kemhan menemukan temuan tumpahan minyak yang tercecer dititik lokasi menyelamnya KRI Nanggala sebelum akhirnya dilaporkan hilang kontak.

Temuan tumpahan minyak ini terpantau oleh helikopter yang ikut diterjunkan untuk membantu proses pencarian udara.

Mengenai temuan tumpahan minyak ini disampaikan dalam rilis Humas Setjen Kemhan Kamis, 22 April 2021 dikutip Literasinews.com dari Antara.

Baca Juga: Lemea Lebong Mudahkan Akses Adminduk Warga mulai e-KTP, KK, hingga Akta. Gunakan Tiga Layanan Online Ini

"Pada pukul 07.00 melalui pengamatan udara dengan helikopter ditemukan adanya tumpahan minyak.

"Itu ada di sekitar lokasi menyelam dari KRI Nanggala," kata Humas Setjen Kemhan.

Kapal selam yang mengangkut 53 awak kapal ini diketahui hilang kontak saat melakukan latihan penembakan strategis di perairan Bali.

Kru tersebut terdiri dari 49 ABK, 1 Komandan Kapal, dan 3 orang artileri dari senjata angkatan laut (arsenal).

Baca Juga: Benarkah Nathalie Holscher Kabur Dari Rumah, Ini Jawaban Sule

KRI Nanggala sempat meminta izin untuk melaksanakan penembakan torpedo SUT dan menyelam pada pukul 03.00 WIB.

"Setelah diberikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal hilang kontak dan tidak bisa dihubungi," kata Humas Kemhan kembali.

Sebelumnya pemerintah Indonesia telah meminta bantuan duni internasional untuk membantu pencarian KRI Nanggala ini.

Beberapa negara telah siap membantu pencarian kapal ini diantaranya Singapura, Australia, dan India.

Bantuan dari dunia internasional itu setelah Indonesia mengirimkan distres International Submarine Escape and Rescue Liaison officer (ISMERLO).***

 

Editor: Zaenal Mutaqin

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler