Mendikbudristek: Talenta Pemimpin Masa Depan di Satuan Pendidikan Adalah Guru Penggerak

- 22 November 2022, 07:30 WIB
Mendikbudristek: Talenta Pemimpin Masa Depan di Satuan Pendidikan Adalah Guru Penggerak.
Mendikbudristek: Talenta Pemimpin Masa Depan di Satuan Pendidikan Adalah Guru Penggerak. /Kemendikbudristek

Baca Juga: Gaji PPK dan PPS Pemilu 2024, Intip Besaran Nominalnya

Program Guru Penggerak Dorong Kemandirian dalam Bertransformasi

Bupati Garut, Rudy Gunawan mengungkapkan bahwa PGP menunjukkan perhatian dan komitmen pemerintah pusat untuk meningkatkan kompetensi guru di Indonesia. “Menurut saya, program ini menukik pada hal pokok dalam proses belajar mengajar. Guru diberikan modul pembelajaran tentang bagaimana strategi mendidik yang baik berdasarkan filosofi Ki Hajar Dewantara yang berfokus pada kebutuhan anak. Pemimpin pembelajaran adalah guru yang diarahkan dengan benar,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Tulang Bawang Barat, Umar Ahmad juga menilai bahwa program PGP ini sangat luar biasa, karena dapat membangun peradaban Indonesia ke depan. “Kami siap mendukung program ini karena memberikan ruang kepada guru untuk melakukan diferensiasi pembelajaran kepada peserta didik,” tegasnya.

Salah satu Guru Pengerak Angkatan I dari SMP PGRI 2 Kota Denpasar, Bali yang juga seorang Guru IPA dan Plt. Kepala Sekolah, Ayu mengemukakan pendapatnya bahwa keikutsertaannya dalam PGP membuatnya menjadi lebih disiplin, mandiri, dan kreatif, karena terbiasa mengerjakan tugas modul PGP dengan waktu yang telah disediakan.

Menurutnya, para peserta dilatih untuk mencari sendiri materi-materi sebagai bentuk persiapan mengajar. Para guru didorong untuk menciptakan strategi belajar yang inovatif, menyenangkan, dan lebih demokratis agar peserta didik terpacu untuk berani berpendapat dan saling menghargai antarsesamanya.

“Di sekolah saya bergerak bersama teman-teman guru untuk merancang program yang berdampak pada murid. Saya imbaskan materi yang ada di PGP dengan membuat RPP berdiferensiasi dan klinik pendampingan (coaching) dengan memanfaatkan aset yang ada di sekolah,” jelas Ayu.

Perubahan dalam proses pembelajaran itu dirasakan oleh siswanya yang bernama Gina. Gina merasa senang belajar dengan gurunya. “Bu Ayu sangat baik, sabar, dan kreatif. Suasana kelas menjadi jauh lebih bersemangat dan antusias. Beliau juga mengapresiasi siswa dalam belajar dan mengajak kami membuat kesepakatan kelas sehingga suasana belajar jadi lebih baik. Selain itu, cara pengumpulan tugas juga lebih berpihak kepada siswanya,” ujar Gina.

Berikutnya, Rida, Guru Penggerak Angkatan I dari SMAN Taruna Nala Kota Malang, Jawa Timur menceritakan dampak yang dirasakan setelah mengikuti PGP. Penerima beasiswa dari Humboldt State University, California itu mengalami perubahan pola pikir dan cara pandang dalam memberikan layanan pembelajaran kepada siswa.

“Hal tersebut terbawa dalam proses belajar. Jika sebelumnya saya hanya menyelesaikan materi, sekarang saya lebih memikirkan strategi belajar yang memfasilitasi kebutuhan belajar murid. Perubahan komunikasi dengan murid, orang tua, dan rekan-rekan guru menjadi lebih terbuka dan reflektif. Kemudian, di tengah komunitas, ada keinginan saya untuk terus belajar, menerima masukan, dan saling berbagi metode pembelajaran,” kata guru Bahasa Inggris yang menggagas program “Saling Berbagi Saling Belajar” (Sabe Sabe) dan dijadikan program tahunan SMAN Taruna Nala.

Halaman:

Editor: Abdul Rokib

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x