Network
Literasi News - ICCONNEC bersama Gerakan Bangkit Belajar (GBB) menggalang Donasi Buku demi tingkatkan literasi anak-anak Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Erlan Zaelani, Koordinator Gerakan Donasi Buku pada pelaksanaan Soft Launching_Donasi Buku ICCONNEC, Sabtu, 15 Oktober 2022.
Erlan menjelaskan bahwa gerakan ini dimulai sudah sejak dua bulan yang lalu yang dilatar belakangi masih lemahnya minat baca masyarakat, rendahnya literasi, sedikitnya buku yang beredar, hingga masih adanya buta huruf di Indonesia.
"Kita melihat masih banyaknya anak-anak yang belum bisa membaca dan enggan membaca. Padahal kemampuan membaca itu sangat penting. Disisi lain, buku-buku yang beredar dari rumah ke rumah dan sanggar baca ke sanggar baca juga sangat minim" kata Erlan
Berdasarkan data dari Perpustakaan Nasional, ketersediaan buku di Indonesia sangat sedikit, 1:90, artinya 1 buku ditunggu oleh 90 orang. Padahal idealnya berdasarkan standar UNESCO, setiap orang minimal membaca 3 buku setiap tahunnya.
"Kami menerima semua jenis buku, meskipun kami ada prioritas, yaitu buku untuk anak-anak. Kami telah membuka 6 Pos Pengumpulan Buku di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten untuk mempermudah donatur dalam menyalurkan sumbangannya," kata Erlan.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut Pimpinan dari ICCONNEC, Yogi Apendi. Yogi menjelaskan bahwa Gerakan Donasi Buku merupakan salah satu program penting bagi ICCONNEC dan harus dikonsolidasikan secara luas.
"Kami yang menghimpun diri di ICCONNEC mengambil fokus pada pendidikan, pelatihan dan pemberdayaan. Membantu saudara-saudara kita yang lemah aksesnya terhadap buku dengan menggalang Donasi Buku lalu menyalurkannya kepada mereka adalah salah satu langkah kecil tapi penting yang kami bisa lakukan hari ini. Gerakan ini harus dikonsolidasikan secara luas," ujar Yogi
Baca Juga: Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022, Desain Terbaru Cocok Buat Dibagikan Ke Media Sosial
"Problem lembahnya minat baca dan rendahnya literasi di Indonesia salah satunya dipengaruhi akses terhadap buku. Bagaimana orang-orang atau anak-anak Indonesia mau belajar dan membaca, bukunya saja sebagai sumber tidak ada. Semoga teman-teman semua yang bukunya gak dipakai lagi, ataupun korporasi dan pemerintah bisa juga ikut terlibat dalam gerakan ini," tambahnya.***
