Gerakan Pramuka Pada Masa Perang Dunia II, Gerakan Kepanduan Dilarang dan Masa Masa Sulit Bagi Pandu Rakyat

- 14 Agustus 2022, 00:54 WIB
Gerakan Pramuka Pada Masa Perang Dunia II, Gerakan Kepanduan Dilarang dan Masa Masa Sulit Bagi Pandu Rakyat
Gerakan Pramuka Pada Masa Perang Dunia II, Gerakan Kepanduan Dilarang dan Masa Masa Sulit Bagi Pandu Rakyat /Pramuka/

Dari hasil kongres, keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepanduan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Hari Ini Minggu 14 Agustus 2022: Ada Dobel Mega Film Asia dan Live BRI Liga 1, Panggilan

Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi. Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepanduan sedunia.

Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepanduan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.

Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepanduan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar mendapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepanduan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.

Baca Juga: Jadwal Pemulangan Jemaah Haji Indonesia 1443 H/ 2022 Berakhir, Ditutup Kloter 43 ke Embarkasi Solo (SOC 43)

Seminar Tugu ini menghasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepanduan di Indonesia.

Dengan demikian diharapkan kepramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan November 1958, pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".

Kalau Jambore untuk putra dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang di Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.***

Sumber :
Buku Panduan Museum Sumpah Pemuda, Jakarta. 2009

Halaman:

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x