Penjurian KPROT masih Berlangsung, Zaini : Sejarah Baru dari Indonesia untuk Dunia

27 Oktober 2020, 12:23 WIB
/Literasi News/Hasbi NR

Literasi News - Aktivitas penjurian terhadapan ratusan video kiriman peserta Kompetisi Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional (KPROT) masih berlangsung di el Hotel Royale Kota Bandung Jawa Barat, Selasa 27 Oktober 2020 masih berlangsung.

Sebanyak 30 juri dibagi menjadi tujuh tim, setiap tim melakukan penilaian sesuai nomor lomba yang dipertandingkan. Dari ratusan video kiriman peserta tersebut terbagi dalam tujuh lomba di dua kategori. Dijadwalkan proses penjurian paling lambat selesai 28 Oktober.

Ketua Tim Kurator Dr. Zaini Alif M.Ds selaku Ketua Umum KPOTI (Komite Permainan Rakyat dan Olah raga Tradisional Indonesia) mengatakan proses penjurian mulai dilaksanakan Senin 26 Oktober 2020 hingga Rabu 28 Oktober 2020, melibatkan 30 orang juri ahli baik dari unsur seniman, akademisi dan ahli pernainan rakyat serta olahraga tradisional Indonesia.

Baca Juga: Kang Komar Preman Pensiun, Marah Saat Lahannya Akan di Jadikan Tempat Hiburan!

"Di Divisi Kompetisi menghadirkan inovasi bentuk kegiatan hybrid sehingga pelaksanaan PKN tidak merubah atau bergeser dari nilai-nilai yang terkandung dalam mainan tetap ada experience pengalaman dalam permainan, tetap terhubung dengan kekhasan dari permainan rakyat dan olahraga tradisional Indonesia," ucapnya.

Hasbi NR
Zaeni menyatakan, kompetisi di PKN 2020 menghadirkan 7 cabang kompetisi terbagi menjadi dua kategori, yaitu 4 kompetisi antar provinsi  yang merupakan kompetisi berjenjang dari Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) yang diselenggarakan ditingkat provinsi dan tingkat Kabupaten/ Kota. Kemudian 3 kompetisi untuk masyarakat umum yang salah satunya adalah kegiatan satu menit bermain permainan tradisional yang diikuti oleh 300 lebih peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

"Cabang permainan yang diperlombakan adalah, Lama-Run Egrang Halang Rintang, Lomba Bakiak Kreasi (LOBAK), Bolak Balik Balok (BBB) dan Congklak Virtual, sedangkan untuk kategori Umum yaitu Lamar-Run Egrang Kreasi Gerak, Lomba Papancakan Tertinggi (Lompati) dan Satu Menit Permainan Tradisional," ucapnya.

Baca Juga: Antisipasi Libur Panjang, Pengamanan Destinasi Wisata akan Ditingkatkan

Dijelaskannya hasil kompetisi akan dikemas dan disajikan dalam bentuk video yang menawarkan sajian baru permainan tradisional yang di kemas dengan melibatkan unsur-unsur teknologi modern dan mudah dinikmati, penokohan dari tradisi masyarakat yang akan mengantarkan video menjadi pemandu lomba/ kompetisi ini yang didukung oleh public figur (artis) Indonesia.

Zaini mengungkapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020. Kegiatan sepenuhnya diselenggarakan secara virtual, mulai dari pembukaan, parade, pergelaran, pameran, kompetisi hingga konferensi.

Hasbi NR
Dalam PKN 2020 yang digelar ditengah pandemi Covid-19 ini, Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional (KPOTI) terlibat langsung dalam kompetisi, perlombaan atau pertandingan berbasis Objek Pemajuan Kebudayaan, khususnya dalam juri perlombaan.

Baca Juga: Libur Panjang, KAI Tambah Frekuensi Perjalanan KA Jarak Jauh, Jumlah Penumpang Naik 10 persen

Zaini mengatakan dalam PKN 2020 menghadirkan ribuan seniman tradisi, kontemporer dan urban dengan 4.791 seniman dan pekerja seni, 27 tema konferensi, 93 pergelaran, dan 1.477 lukisan yang dipamerkan secara virtual.

PKN 2020 merupakan pertama yang diselenggarakan sepenuhnya secara daring. Ini menjadi sejarah baru dari Indonesia untuk dunia, disajikan melalui berbagai platform digital, mulai televisi hingga layanan video streaming.

“PKN salah satu strategi pemajuan kebudayaan dengan menyediakan ruang bagi keberagaman ekspresi budaya dan mendorong interaksi antar-kebudayaan yang beragam di Indonesia," kata Zaini.

Baca Juga: Pajak Nunggak, Tak Perlu Khawatir Bayar Bunga Denda Karena Sanksi Administratif Dihapus

Menurut Zaeni, PKN 2020 yang diselenggarakan pada 31 Oktober hingga 30 November 2020 mendatang, mengangkat tema "Penguatan Tubuh Masyarakat Dalam Perspektif Kebudayaan, let’s name it "culture resilience" dengan harapan api budaya dan seni tetap menyala meski dalam situasi pandemi Covid-19.***

Editor: Hasbi

Tags

Terkini

Terpopuler