Ini 13 Kabupaten Kota yang Jumlah Covid 19 aktifnya masih Lebih dari 1.000

- 9 Oktober 2020, 20:38 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito /Dok. Satgas Penanganan Covid-19/
Literasi News - 13 kabupaten/kota yang memiliki jumlah kasus covid 19 aktif lebih dari 1.000 kasus. Kabupaten/kota tersebut merupakan kota besar dan berpenduduk padat, sehingga perlu menjadi perhatian. Jumlah kasus di 13 kabupaten/kota tersebut menyumbang 30 persen dari total kasus aktif nasional.
 
Ke 13 daerah tersebut yakni, Bekasi, Bogor, Kota Medan, Jakarta Utara, Kota Jayapura, Kota Padang, Jakarta Pusat, Kota Bekasi, Kota Pekanbaru, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
 
Hal itu dikatakan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito melalui laman resmi covid19.go.id. ia menekankan agar daerah-daerah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, di seluruh sektor sosial ekonomi yang sudah berjalan.
 
 
Masyarakat diminta tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak, dan menerapkan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan agar dapat menekan penyebaran kasus. 
 
Selain itu Wiku mengatakan ada 22 kabupaten/kota yang mendapat perhatian serius karena memiliki angka kematian di atas 100 orang. Kematian paling banyak terjadi pada penduduk usia 60 tahun keatas (14,67%), usia 45 - 59 tahun (6,11%). 
 
Daerah-daerah tersebut di antaranya Kota Surabaya, Kota Semarang, Sidoarjo, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Kota Makassar, Kota Medan, Gresik, Kota Balikpapan, Kota Palembang, Kota Malang, Kota Banjarmasin, Demak, Pasuruan, Kota Mataram, Kota Manado, Kota Samarinda, Kudus dan Kota Pekanbaru.  
 
 
Namun kabar baiknya, kata Wiku, dari 514 kabupaten/kota, sebanyak 374 (72,76%) kabupaten/kota berhasil menekan angka kematian dibawah 10 orang.
 
"Kami mengapresiasi provinsi yang berhasil menekan angka kematian dan berkontribusi menurunkan angka kematian nasional. Namun satu kematian pun adalah nyawa. Kita tidak bisa mentolerir adanya kematian. Untuk itu menekan angka kematian harus dilakukan segera dan maksimal," pesan Wiku.
 
Ia membandingkan sejak awal pandemi, pada Maret 2020 lalu kasus aktif 91,26% kini menjadi 21,05% pada awal Oktober 2020. Dari 514 kabupaten/kota, ada 325 kabupaten/kota atau 63% yang memiliki kasus aktif paling banyak 50 kasus. "Ini adalah kabar baik, karena ini adalah prestasi kita semuanya," ujar Wiku mengapresiasi.
 
 
Wiku juga mengungkapkan penanganan kematian pasien Covid-19, pekan ini secara nasional jumlahnya mengalami penurunan sebesar 7,7% dibandingkan pekan sebelumnya. Dibandingkan awal pandemi Maret lalu, pemerintah berhasil menekan kematian hingga September lalu, menjadi 3,57%. 
 
Persentase kematian tertinggi berada di Jawa Timur (7,31%), Jawa Tengah (6,08%), Nusa Tenggara Barat (5,94%), Sumatera Selatan (5,63%) dan Bengkulu (5,08%). Lalu penyumbang angka kematian tertinggi per 4 Oktober 2020 dari Kalimantan Timur (35), Jawa Barat (25), Sumatera Barat (20), Aceh (17) dan Papua (15). 
 
Penanganan Covid-19 di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan. Dibandingkan awal pandemi pada awal Maret lalu, peningkatan cukup signifikan terlihat hingga hari ini. Kondisi membaik itu terjadi pada kesembuhan, kematian dan kasus aktifnya. 
 
 
Wiku menjabarkan jumlah kasus aktif per 8 Oktober 2020 ada 64.924 atau 20,3%. Penambahan kasus positif 4.850, pasien sembuh 244.060 atau 76,1% dan kasus meninggal 11.580 atau 3,6%. Dibandingkan rata-rata dunia kasus aktifnya 21,7%, kasus sembuh 75,3% dan meninggal 2,91%.
 
Wiku merincikan kasus aktif atau pasien yang masih menjalani perawatan, cenderung mengalami penurunan cukup signifikan. "Jika melihat kasus kumulatif, angkanya memang terus meningkat. Yang perlu menjadi perhatian adalah kasus aktif, karena kasus aktif di Indonesia cenderung mengalami penurunan setiap minggunya," ujarnya.***

Editor: Hasbi

Sumber: covid19.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x