BacaJuga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin 3 tahap 1 Tahun 2021 sedang Dibahas Kemenaker dan KPC PEN
Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan oleh Jokowi. Pelabuhan tersebut diharapkan dapat membagi beban dengan Pelabuhan Tanjung Priok yang telah ada saat ini.
Pada awal operasinya, Pelabuhan Patimban akan membuka kapasitas sebesar 3,75 juta TEUs. Nantinya Jokowi bilang akan terus berkembang hingga 7 juta TEUs.
Selain terminal untuk peti kemas, Pelabuhan Patimban juga menyediakan terminal untuk mobil. Kapasitas terminal mobil yang disediakan dalam operasi pertamanya adalah sebanyak 218.000 mobil CBU.
Baca Juga: Ini kata Menaker Tentang BLT BPJS atau BSU bagi Pekerja/Buruh Termin 3 Tahun 2021
"Nantinya menjadi 600.000 kendaraan dan akan meningkatkan ekspor otomotif kita ke pasar global," kata Jokowi. Presiden juga menyebut bahwa Pelabuhan Patimban memiliki lokasi yang strategis. Pelabuhan tersebut berdekatan dan Bandara Kertajati serta kawasan industri Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.
Kurangi Beban
Sementara itu Menhub mengatakan, Pelabuhan Patimban merupakan pelabuhan utama yang dibangun dengan salah satu pertimbangan utama untuk mengurangi biaya logistik dan memperlancar arus barang, serta mengurangi beban kendaraan barang di jalan raya khususnya di wilayah Jabodetabek.
“Pelabuhan Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat mengefisiensikan waktu dan biaya logistik. Khususnya untuk menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan efisiensi biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri, salah satunya produk otomotif,” tutur Menhub Budi. Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dengan berita berjudul :Mulai Beroperasi, Pelabuhan Patimban Langsung Layani Ekspor Perdana
Dalam proses membangun Pelabuhan, selain fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur Pelabuhan Patimban, Kemenhub juga memperhatikan aspek ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar dengan melakukan aksi sosial dan secara aktif memberikan pelatihan seperti pelatihan kewirausahaan, pelatihan pemberdayaan masyarakat, serta pemberian program keahlian bagi para nelayan sekitar.
Editor: Zaenal Mutaqin