Amalan Sunah saat Idul Fitri yang Dilakukan Rasulullah SAW dan Sahabat

- 1 Mei 2022, 18:43 WIB
Amalan Sunah saat Idul Fitri yang Dilakukan Rasulullah SAW dan Sahabat
Amalan Sunah saat Idul Fitri yang Dilakukan Rasulullah SAW dan Sahabat /YouTube @adiguna

Literasi News - Dua kebahagiaan yang akan diraih bagi orang yang melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, yakni, bahagia pertama saat berbuka puasa, dan bahagia kedua saat bertemu dengan Allah.

Momen bahagia yang sangat terasa ketika datangnya hari raya Idul Fitri tanggal 1 Syawal, setelah tuntas melaksanakan kewajiban berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Seluruh umat Islam bersuka cita menyambut hari kemenangan.

Dalam menyambut dan mengisi hari raya Idul Fitri ini, Rasulullah SAW menganjurkan beberapa kesunahan, dengan tujuan agar hari raya tersebut bernilai ibadah. Diantara kesunahan tersebut adalah:

Baca Juga: 15+ Link Bingkai Twibbon Hari Raya Idul Fitri 2022, 1 Syawal 1443 H, Menarik untuk Ucapan Selamat Lebaran

1. Shalat Id (Shalat sunah Idul Fitri.

Shalat Idul Fitri hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dikukuhkan). Bahkan, sebagian pendapat menyatakan fardlu kifayah (kewajiban kolektif).

Shalat Idul Fitri disunnahkan bagi laki-laki dan perempuan. Dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah. Lebih utama dilaksanakan di masjid dari pada di tempat lainnya, termasuk lapangan. Hal ini bila daya tampung masjid memadai. Bila sempit, maka lebih utama di lapangan. (Syekh Kamaluddin al-Damiri, al-Najm al-Wahhaj, juz 6, hal. 456)

Khusus bagi perempuan, sunnah keluar rumah untuk shalat Idul fitri di masjid, lapangan atau tempat lainnya bila ia adalah wanita tua dengan syarat memakai pakaian sederhana tanpa parfum serta mendapat izin suami (bagi yang bersuami). (Syekh Abdul Hamid al-Syarwani, Hasyiyah al-Syarwani, juz 3, hal. 40).

Waktu shalat Idul Fitri dimulai sejak terbitnya matahari sampai masuk waktu zhuhur (tergelincirnya matahari), sunnah mengakhirkannya hingga matahari naik satu tombak (7 dzira’/ + 3,36 M), bahkan melakukan shalat Idul Fitri sebelum batas waktu tersebut hukumnya makruh, karena ada ulama yang tidak mengesahkannya (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 3, hal. 39).

Shalat Idul Fitri dilakukan sebanyak dua rakaat, dengan niat shalat Idul fitri. Contoh lafal niatnya: “Nawaitu shalâta ‘îdil fithri sunnatan ma’mûman lillâhi ta‘âlâ (aku niat shalat Idul Fitri sunnah, bermakmum, karena Allah”. Di rakaat pertama, sebelum membaca Surat al-Fatihah, sunnah takbir sebanyak tujuh kali, di rakaat kedua sebelum membaca surat al-Fatihah sebanyak lima kali, dengan diselingi bacaan tasbih disela-sela takbir tersebut.

Halaman:

Editor: Dipo Sasono


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x