Ragam Tradisi Islam di Indonesia Menyambut Bulan Suci Ramadhan

9 Maret 2023, 16:49 WIB
Ilustrasi. Ragam Tradisi Islam di Indonesia Menyambut Bulan Suci Ramadhan /pexels./

Literasi News - Bulan Ramadhan 2023 tinggal menghitung hari, setiap orang akan mempersiapkan meyambutan Bulan Ramadhan dengan berbagai tradisi.

Bulan Ramadhan di Indonesia disambut dengan antusiasme yang tinggi oleh masyarakat Indonesia yang beragam dan juga tradisi unik yang berbeda.

Di Indonesia, budaya dan ajaran Islam berbaur, memiliki tradisi unik untuk setiap hari raya keagamaan. Salah satunya, tradisi menyambut bulan Ramadhan menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia.

Baca Juga: Rekomendasi Wisata Kuliner di Bandung, Cocok untuk Munggahan Bersama Keluarga

Tradisi unik untuk menyambut Bulan Ramadhan 2023 pun setiap daerah berbeda. Berikut 5 tradisi menyambut Ramadhan di Indonesia

1. Tradisi Nyorog dari Betawi

Nyorog adalah tradisi Betawi, merupakan tradisi berbagi hadiah kepada sanak saudara sebelum memasuki bulan Ramadhan dan sebelum Idul Fitri.

Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Betawi yang tinggal di Jakarta, biasanya dilakukan oleh anggota keluarga yang paling muda mengunjungi saudara-saudaranya yang lebih tua di kampung dan membagikan bingkisan yang berisi kebutuhan sehari-hari dan makanan khas Betawi.

Memiliki ciri khas, bingkisan yang dibagikan saat nyorog diletakkan di dalam mangkuk yang dianyam dari daun pandan. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat Betawi telah berubah dan sekarang menggunakan rak besi atau kotak meja makan untuk membagikan bingkisan nyorog.

Hidangan khas Betawi juga dibagikan saat tradisi Nyorog seperti, sayur gabus pucung, ikan bandeng, dan olahan daging kerbau.

Baca Juga: Cord Gitar Lagu Menyesal - Yovie Widianto feat Lyodra, Tiara dan Ziva Magnolya

2. Tradisi Munggahan dari Jawa Barat

Tradisi unik ini dilakukan oleh masyarakat Jawa Barat. Berasal dari bahasa Sunda yang berarti "sampai akhir".

Tradisi munggahan ini sebagai tanda datangnya bulan Ramadhan, munggahan dilakukan di akhir bulan Syaban atau beberapa hari sebelum Bulan Ramadhan dimulai.

Acara tradisi Munggahan ini, saling meminta maaf sambil menyantap botram atau hidangan, berkunjung ke rumah teman dan kerabat, serta membersihkan tempat ibadah dan makam keluarga.

Munggahan merupakan ritual untuk bersyukur kepada Allah dan mensucikan diri dari perbuatan buruk sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

3. Tradisi Nyadran dari Jawa Tengah

Nyadran menjadi tradisi penting bagi masyarakat Jawa Tengah karena digunakan sebagai momen untuk menghormati leluhur dan berterima kasih kepada Sang Pencipta.

Tradisi nyadran dilakukan sebulan sebelum dimulainya bulan Ramadhan melalui serangkaian kegiatan yang diawali dengan membersihkan makam keluarga, membawa sadran atau hasil bumi, dan diakhiri dengan makan bersama (kenduri). Nyadran sering dilakukan di daerah Magelang, Temanggung.

Baca Juga: Mengenal Bunga Edelweis Rawa, Tanaman yang Rusak Karena Event Motor Trail di Rancaupas

4. Tradisi Megengan dari Jawa Timur

Megengan berarti 'bertahan', diartikan oleh orang Jawa Timur sebagai tradisi puasa dalam persiapan untuk Ramadhan.

Tradisi ini biasanya dirayakan dengan kenduri di masjid atau mushola yang dihadiri oleh masyarakat sekitar. Selama Megengan, seorang kyai akan memimpin doa untuk memohon perlindungan dan kekuatan dalam menjalankan ibadah puasa.

Selama tradisi Megengan berjalan, para peserta yang hadir membawa hidangan nasi yang disebut sego berkat, yang terdiri dari sayuran, lauk-pauk, dan kue-kue khas Asia Timur.

Di akhir doa, setiap orang yang hadir dapat membawa pulang sego berkat tersebut dan menyantapnya.

5. Tradisi Malamang dari Sumatera Barat

Malamang merupakan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun oleh para wanita di Sumatera Barat untuk menyambut Ramadhan.

Seperti namanya, Malamang berarti memasak lamang dan dibuat dari ketan putih dan santan yang dimasukkan ke dalam batang bambu muda.

Tradisi ini dimulai ketika Syekh Burhanuddin, menyebarkan ajaran Islam di Minangkabau, dengan mengunjungi rumah-rumah penduduk dan menyarankan mereka untuk menyajikan Malamang saat makan bersama agar terhindar dari makanan yang haram.***

Editor: Abdul Rokib

Tags

Terkini

Terpopuler