Network
Literasi News - Menurut kitab primbon Jawa kuno, seseorang yang terlahir dengan weton tertentu akan terlahir dengan membawa bakat kesaktian dan ilmu yang tinggi dari alam semesta.
Mereka adalah orang-orang yang terpilih yang memiliki tugas dan tanggung jawab tertentu untuk mereka selesaikan di masa depan, ilmu dan kesaktian tersebut adalah titipan dari alam semesta, dimana harus mereka manfaatkan untuk kebaikan alam semesta dengan segala isinya.
Kesaktian dan ilmu yang mereka miliki baik yang bersifat gaib ataupun non gaib, erat hubungannya dengan garis keturunan serta sifat dan perilaku spiritual mereka.
Baca Juga: Film Ivanna Tembus 700+ Ribu Penonton dalam Empat Hari
Mereka yang kesaktiannya atau ilmunya berasal dari keturunan maka artinya mereka masih memiliki darah atau genetik dari orang-orang yang memiliki ilmu dan kesaktian yaitu bisa dari bapak atau ibunya atau dari kakek, nenek dan leluhur mereka.
Biasanya kesaktian weton yang berasal dari terah atau keturunan ini dikelompokkan menjadi empat kategori besar yaitu terah raja atau darah biru, terah pemangku, terah panglima dan terah pemanggil.
1. Terah raja
Telah raja berarti masih memiliki darah bangsawan, weton yang berasal dari terah ini biasanya akan mewarisi kesaktian ataupun keilmuan dalam bidang ketatanegaraan atau pemerintahan. Dalam darah mereka mengalir suatu bakat dan kepiawaian dalam memimpin atau mengatur suatu organisasi.
Kewibawaan dan kharisma yang besar juga selalu menyertainya, kesaktian dalam hal-hal spiritual pada umumnya juga akan mereka warisi karena sebagaimana kita tahu seorang raja pastilah memiliki suatu ilmu leluhur yang akan diturunkan lintas generasi.
2. Terah pemangku
