David Korban Penganiayaan Anak Pejabat Pajak DJP Alami Diffuse Axonal Injury, Apa Itu? Bisa Jadi Geger Otak

26 Februari 2023, 10:01 WIB
Ilustrasi pasien. David Korban Penganiayaan Anak Pejabat Pajak DJP Alami Diffuse Axonal Injury, Apa Itu? Bisa Jadi Geger Otak. /Pixabay/Engin_Akyurt/

Literasi News - Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat pajak DJP, Mario Dandy Satriyo terhadap anak pengurus GP Ansor bernama David masih terus berlangsung informasinya hingga saat ini.

Akibat ulah penganiayaan tersebut, Mario Dandy Satriyo ditetapkan sebagai tersangka.

Kabar dan kelanjutan kasus penganiayaan oleh anak pejabat pajak DJP terus dinantikan oleh masyarakat perkembangannya.

Baca Juga: Gaji PNS Dikabarkan Naik Tahun 2023? Cek Faktanya Disini

Terbaru, korban yang bernama David diketahui menderita Diffuse Axonal Injury akibat penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy.

Hal ini membuat banyak masyarakat yang bertanya-tanya apa itu Diffuse Axonal Injury, bagaimana proses perawatan dan resiko kesehatan yang mungkin terjadi.

Lantas apa itu diffuse axonal injury yang dialami David?

Baca Juga: Singgung LHKPN Rafael Alun Trisambodo dan Kasus Anaknya Mario, Mahfud MD: Proses Tanpa Pandang Bulu

Diffuse axonal injury biasanya menyebabkan cedera pada banyak bagian otak, dan orang yang menderita ini biasanya mengalami koma.

Perubahan di otak seringkali sangat kecil dan sulit dideteksi menggunakan pemindaian CT atau MRI.

Dilansir dari laman ukhealthcare.uky.edu Diffuse axonal injury adalah cedera otak traumatis yang berkembang setelah otak bergeser dengan cepat di dalam tengkorak, seperti saat tubuh terguncang.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Hari Ini Minggu 26 Februari 2023: Ada Mega Film Asia, 2 Live Liga 1, hingga Panggilan

Gaya ini menyebabkan akson di otak robek, menyebabkan gangguan komunikasi antar saraf di otak, yang kemudian dapat menyebabkan koma, gangguan fisik dan kognitif.

Apa Saja Gejalanya?
Gejala umum Diffuse Axonal Injury adalah kehilangan kesadaran. Diffuse Axonal Injury biasanya berlangsung enam jam atau lebih.

Jika DAI ringan, orang mungkin tetap sadar tetapi menunjukkan tanda-tanda kerusakan otak lainnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Flower - Miley Cyrus Viral di TikTok, Lagu Untuk Sang Mantan?

Gejala-gejala ini bisa sangat bervariasi, karena bergantung pada area otak mana yang rusak. Namun pada umumnya gejala yang dialami oleh penderita Diffuse axonal injury:

1. Disorientasi atau kebingungan,
2. sakit kepala,
3. mual atau muntah,
4. mengantuk atau kelelahan,
5. kesulitan tidur,
6. tidur lebih lama dari biasanya,
7. kehilangan keseimbangan atau pusing.

Perawatan dan Pengobatan Diffuse Axonal Injury

Perawatan pasien dengan cedera aksonal difus ditujukan untuk pencegahan cedera sekunder dan memfasilitasi rehabilitasi.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini Minggu 26 Februari 2023: Ada Film The Raid, Ikatan Cinta, dan MasterChef Indonesia

Tampaknya cedera sekunder yang menyebabkan peningkatan kematian. Ini dapat mencakup hipoksia dengan hipotensi, edema, dan hipertensi intrakranial yang terjadi bersamaan.

Oleh karena itu, perawatan segera untuk menghindari hipotensi, hipoksia, edema serebral, dan peningkatan tekanan intrakranial (ICP) disarankan.

Prioritas perawatan awal pada cedera otak traumatis difokuskan pada resusitasi. Di pusat trauma non-neuro, ahli bedah trauma dan dokter darurat dapat melakukan resusitasi awal dan perawatan neurologis untuk menstabilkan dan memindahkan pasien ke pusat neurotrauma yang ditunjuk secepatnya.

Pemantauan TIK diindikasikan pada pasien dengan GCS kurang dari 8 setelah berkonsultasi dengan ahli bedah saraf.***

Editor: Yuanitasari ciptadi

Tags

Terkini

Terpopuler