Literasi News - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan, Covid memiliki dimensi geopolitik. Salah satu contohnya adalah Indonesia yang membeli vaksin dari China.
"Kemungkinan yang buruk, yaitu Covid ini juga digunakan menjadi senjata dalam konflik geopolitik," kata Anis Matta dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Anis Matta mengatakan, Covid ini datangnya dari China dan Indonesia juga menggunakan vaksin dari negara tersebut. Menurut dia, makna geopolitiknya adalah Indonesia sebagai korban dan pada waktu yang sama juga menjadi konsumen.
Baca Juga: Percepat Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna Akan Tambah Vaksinator
Karenanya, Anis mengajak publik untuk mulai menyadari adanya perlombaan luar biasa dari empat kekuatan utama dunia, yaitu Amerika Serikat (AS), Eropa, Rusia, China dalam memproduksi vaksin.
"Kita juga lihat di sini ada 'racing' atau perlombaan dari paling tidak empat kekuatan dunia yaitu, Amerika Serikat, Eropa, Rusia dan China dalam produksi vaksin," ujarnya.
Meski demikian, dia mengaku belum mengetahui apakah industri vaksin itu akan menjadi salah satu leading industri di masa yang akan datang atau tidak.
Baca Juga: Artis Jane Shalimar Meninggal Dunia, Berikut Fakta-faktanya
Karena itu, menurut dia, tidak begitu mengherankan apabila saat ini terjadi disinformasi luar biasa mengenai informasi Covid yaitu informasi saintifik telah bercampur dengan informasi hoaks yang begitu cepat menyebar di masyarakat.
"Misalnya tentang keburukan dan kelebihan dari tiap vaksin yang digunakan, karena ada instrumen pertarungan kepentingan global," katanya.