Empat Bersaudara di Cianjur Berjuang Hidup di Rumah Tidak Layak Huni

- 11 September 2022, 19:34 WIB
Kondisi rumah yang dihuni empat bersaudara dan sang ayah di Kampung Langansari RT 06/19, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
Kondisi rumah yang dihuni empat bersaudara dan sang ayah di Kampung Langansari RT 06/19, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur. /Literasi News/Nabiel Purwanda

Tokoh masyarakat setempat, H Ismail (56) yang juga Ketua DKM Masjid Riyadul Toyobin, sering menyuruh keluarga Mudrikah untuk tidur di masjid jika terjadi hujan angin.

"Empat bersaudara, ibu mereka sudah telah lama meninggal saat anak bungsunya berusia dua bulan. Ayah mereka, hanya bekerja serabutan. Jangankan untuk merehab rumah, untuk makan sehari-hari saja mereka masih kurang dan masih mengandalkan bantuan tetangga," kata Ismail.

Menurut Ismail, sang ayah bekerja serabutan kadang bantu di bengkel las, kadang dimanapun tergantung ada yang menyuruh.

Baca Juga: Seorang Nenek dan Dua Cucunya Terluka Akibat Tertimpa Atap Rumah yang Ambruk di Cianjur, Ini Kronologisnya

Anak sulung Mudrikah, Alpandi (20), mengatakan ia kuliah dan mendapat beasiswa di STISNU. Untuk membantu sehari-hari ayahnya ia mengajar mengaji anak-anak.

"Alhamdulilah saya dapat beasiswa sedang kuliah di STISNU, sehari-hari paling saya mengajar mengaji untuk membantu ayah," ujar Alpandi.

Alpandi menyebut dirinya belum memasak beras karena sudah habis, namun ia menunggu sang ayah pulang untuk membeli beras.

"Alhamdulilah sudah makan hari ini, namun stok beras habis, saya menunggu ayah pulang," ujarnya.

Alpandi mengatakan, bagian belakang rumah terdapat sumur dan jadi tempat mandi, namun kondisinya sudah ambruk. Dan saat ini jika hujan turun, air dengan mudah masuk.

Jika malam hari maka satu kasur yang berada di lantai depan televisi akan penuh karena semua anak tidur. Terkadang sang kakak mengalah dan tidur di lantai.

Halaman:

Editor: Dipo Sasono

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah