KRI Dewaruci Rampungkan Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 Setelah 30 Hari Berlayar

- 2 Juli 2022, 13:44 WIB
KRI Dewaruci merampungkan Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022. Penyambutan kepulangan peserta Laskar Rempah di Dermaga Madura, Koarmada II, Surabaya.
KRI Dewaruci merampungkan Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022. Penyambutan kepulangan peserta Laskar Rempah di Dermaga Madura, Koarmada II, Surabaya. /Kemendikbudristek/

Literasi News - Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci merampungkan Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022, setelah 30 hari berlayar mengarungi jalur rempah di Nusantara.

Kedatangan KRI Dewaruci itu disambut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dan Panglima Komando Armada II, Laksamana Muda TNI Tolhas Sininta Nauli Basana Hutabarat.

Dalam KRI Dewaruci itu terdapat tim Cendana yang terdiri dari 55 Laskar Rempah sebagai kelompok terakhir yang mengikuti pelayaran dari Kupang pada Senin 27 Juni 2022 dan tiba di Surabaya pada Jumat 1 Juli 2022.

"Kami mengapresiasi apa yang dilakukan Laskar Rempah dengan menghidupkan kembali jalur rempah Nusantara lewat perjalanan ini. Ini memberikan pelajaran pada generasi muda akan hebatnya nenek moyang kita dahulu dalam menelusuri jalur rempah," ujar Menko PMK pada acara penyambutan kepulangan peserta Laskar Rempah di Dermaga Madura, Koarmada II, Surabaya, kemarin.

Muhadjir berharap apa yang didapatkan Laskar Rempah selama perjalanan, akan menjadi penghayatan penuh bagi mereka dan dapat dijadikan modal membangun masa depan. "Mereka merupakan bagian dari laskar jalur rempah ini. Masa depan Indonesia ini ada di tangan mereka nantinya," katanya.

Baca Juga: Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 Resmi Berlayar, Berikut Pesan Mendikbudristek

Menko PMK menuturkan, dalam rangka mengembangkan diplomasi budaya, Jalur Rempah memiliki peran yang sangat penting baik bagi dunia maupun bagi Indonesia. Sebagai jaringan perdagangan terbesar dunia dalam menciptakan simpul-simpul keindonesiaan antar wilayah di Nusantara dan menjadikan Indonesia sebagai wilayah strategis dalam perdagangan dunia.

"Kita tahu kalau China itu memiliki jalur sutra, Indonesia memiliki namanya jalur rempah. Kedua jalur itu bisa dimanfaatkan untuk menghubungkan dan mendistribusikan produk unggulan masing-masing," tuturnya.

Untuk itu, Menko PMK berharap kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah ini dapat diteruskan pada tahun-tahun mendatang dan dapat dijadikan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. "Ini adalah wadah pertemuan para pelaku budaya lintas daerah sebagai sarana diplomasi dan kampanye untuk mengangkat semangat kejayaan rempah Indonesia," ucapnya.***

Editor: Hasbi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x