Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 Resmi Berlayar, Berikut Pesan Mendikbudristek

- 2 Juni 2022, 09:45 WIB
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono resmi melepas KRI Dewaruci yang membawa para peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 atau Laskar Rempah.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono resmi melepas KRI Dewaruci yang membawa para peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 atau Laskar Rempah. /Kemendikbudristek/

Literasi News - Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono resmi melepas KRI Dewaruci yang membawa para peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 atau Laskar Rempah menyusuri titik-titik Jalur Rempah Nusantara.

Dalam kegiatan yang bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, Rabu 1 Juni 2022 ini, KRI Dewaruci bersama Laskar Rempah berlayar dari Dermaga Komando Armada (Koarmada) II, Surabaya, Jawa Timur, menuju ke Makassar. Kemudian, dilanjutkan ke Baubau dan Buton, lalu ke Ternate dan Tidore, ke Banda Neira, selanjutnya ke Kupang, serta kembali ke Surabaya pada 2 Juli 2022.

"Hari ini, Ibu dan Bapak, kita menorehkan momen bersejarah. Keberangkatan KRI Dewaruci yang membawa Muhibah Budaya Jalur Rempah pada hari ini bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila. Jalur Rempah dan Pancasila adalah tonggak penting dalam perjalanan sejarah bangsa kita," kata Mendikbudristek.

Jalur Rempah yang berpusat di Nusantara, menurut Nadiem, berperan penting dalam mendorong kemajuan peradaban global. "Selama lebih dari seribu tahun, jauh sebelum kedatangan Eropa, para pelaut, pedagang, dan cendekia, dari berbagai belahan dunia berinteraksi dan melahirkan keragaman budaya yang kemudian menjadi inti kekuatan bangsa kita," ujarnya.

Baca Juga: Kemendikbudristek Ajak Perwakilan 20 Kedubes Negara Anggota G20 Kunjungi Museum Nasional

Menurut Nadiem, Pancasila lahir dari bumi dengan budaya yang beraneka ragam. "Seperti dikatakan Bung Karno, Pancasila tidak diciptakan, melainkan digali dari bumi kita. Pancasila menjadi falsafah bangsa yang mempersatukan kita dalam keragaman dengan semangat kebinekaan," tuturnya.

Kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah diselenggarakan Kemendikbudristek bekerja sama dengan TNI AL, Pemerintah Daerah, serta berbagai komunitas budaya.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya diplomasi budaya yang diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, serta upaya untuk melibatkan generasi muda untuk mengenal narasi sejarah peradaban rempah dari geladak kapal Indonesia sendiri.

Nadiem menjelaskan, Muhibah Budaya Jalur Rempah semakin mempertegas adidaya budaya Indonesia serta kedaulatan Indonesia yang terbangun oleh ragam budaya yang dipersatukan melalui kehangatan rempah-rempah.

"Perjalanan ini kami yakin akan memperkuat upaya pemajuan kebudayaan dan penguatan pendidikan karakter berbasis Pancasila yang saat ini sedang kita upayakan bersama. Bukan dengan ceramah dan pidato, tapi dengan aksi, mengarungi lautan seperti leluhur kita dulu, berjumpa dengan masyarakat yang beranekaragam dengan semangat persaudaraan dan gotong-royong," tuturnya.***

Editor: Hasbi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x