Kasus Omicron Bertambah 66 Orang Menjadi 572 Orang di Indonesia, Simak Penjelasan Kemenkes

- 14 Januari 2022, 14:36 WIB
Ilustrasi varian Omicron.* Jumlah kasus Omicron di Indonesia bertambah 66 orang sehingga total menjadi 572 orang hingga saat ini.
Ilustrasi varian Omicron.* Jumlah kasus Omicron di Indonesia bertambah 66 orang sehingga total menjadi 572 orang hingga saat ini. /Pixabay/Gerd Altmann

Literasi News - Jumlah kasus Omicron yang melibatkan pelaku perjalanan luar negeri maupun transmisi lokal di Indonesia bertambah 66 orang sehingga total menjadi 572 orang hingga saat ini.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan bahwa hampir setengah dari jumlah kasus Omicron itu atau sekitar 276 orang telah selesai menjalani isolasi, sedangkan sisanya 296 orang masih isolasi.

"Dari hasil pemantauan di lapangan, mayoritas gejalanya ringan dan tanpa gejala. Jadi, belum butuh perawatan yang serius," tutur Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Jumat 14 Januari 2022, seperti dilansir Antara.

Berdasarkan data Kemenkes, kasus Covid-19 varian Omicron dilaporkan bertambah 66 orang, sehingga total menjadi 572 orang hingga 12 Januari 2022. Penambahan kasus tersebut terdiri atas 33 kasus dari pelaku perjalanan internasional dan 33 orang transmisi lokal.

Sebagai tindak lanjut, menurut Siti Nadia Tarmizi, seluruh pasien wajib menjalankan karantina kesehatan. Mayoritas menjalani karantina di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Jumlahnya sekitar 339 orang, sisanya menjalani karantina di RS yang telah ditunjuk oleh Satgas Penanganan Covid-19.

Baca Juga: Larangan Masuk Bagi Warga dari 14 Negara Dicabut, Ini Pertimbangan Pemerintah

Siti Nadia Tarmizi menjelaskan tidak ada perbedaan karakteristik gejala antara pasien perjalanan luar negeri dan pasien transmisi lokal. Sebagian besar gejalanya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak yang dialami pasien adalah batuk, pilek dan demam.

Dia mengatakan penambahan kasus Omicron dalam beberapa waktu terakhir telah berimplikasi pada lonjakan kasus harian nasional. Bahkan, proporsi varian Omicron jauh lebih banyak dibandingkan varian Delta.

"Dari hasil monitoring yang dilakukan Kemenkes, kasus probable Omicron mulai naik sejak awal tahun 2022. Sebagian besar dari pelaku perjalanan luar negeri, hal ini berdampak pada kenaikan kasus harian Covid-19 di Indonesia," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Ditjen P2P Kemenkes itu.

Editor: Hasbi

Sumber: ANTARA Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x