"Terus monitor aktivitas gunung api, jangan lengah dan tetap waspada. Terus tingkatkan kemampuan, kita juga akan terus berupaya memodernisasi perlengkapan pengamatan," ujarnya.
Baca Juga: Dalam Dua Hari Menjelang Libur Natal, Sebanyak 308.125 Kendaraan Keluar Dari Jakarta
Pengamat gunung api umumnya telah dilengkapi peralatan monitoring kebencanaan, yang meliputi seismik, GPS, tilt meter, electronic distance measurement (EDM), dan CCTV.
Sementara itu, Kepala PVMBG Andiani menjelaskan alur monitoring gunung api, yang diawali dari hasil perekaman di lapangan yang dikirim ke pos pemantau melalui radio analog/digital, dilanjutkan ke kantor Bandung melalui VSAT.
"Alur monitoring patahan aktif dan gerakan tanah berawal dari perekaman data di lapangan dikirim ke Bandung melalui aplikasi MAGMA Indonesia," ujarnya.***