Network
Literasi News - Sejak terjadi gempa dengan magnitudo 7,4 di Laut Flores pada Selasa 14 Desember 2021 pukul 10:20 WIB, telah terjadi 267 gempa susulan yang terpantau oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga hari ini Rabu 15 Desember 2021. Selain itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 346 rumah rusak.
Hingga Selasa 14 Desember 2021 malam, BMKG mencatat terjadi 120 kali gempa susulan dan beberapa di antaranya bermagnitudo lima atau lebih, yaitu 5,6 pada pukul 10:41 WIB; 5,5 pada pukul 10:47 WIB; 5 pada pukul 12:46 WIB; 5,4 pada pukul 15:31 WIB; dan 5,2 pada pukul 15:57 WIB.
Terkait hal itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengimbau warga di daerah yang terdampak gempa untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak. Selain itu, melakukan pemeriksaan untuk memastikan bangunan tempat tinggal tidak mengalami kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
"Bagi masyarakat di wilayah utara pantai di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara, dan Pulau Lembata direkomendasikan kembali ke tempat masing-masing karena peringatan dini tsunami telah diakhiri," katanya sebagaimana dikutip Antara dalam siaran pers BMKG di Jakarta, Rabu 15 Desember 2021.
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Gempa Magnitudo 7,5 di Laut Flores, BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami
Seperti diketahui, gempa dengan magnitudo 7,4 terjadi di Laut Flores pada Selasa 14 Desember 2021 pukul 10:20 WIB. Episenter gempa itu berada 112 kilometer barat laut dari Kota Larantuka di Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 10 kilometer.
Setelah gempa, tsunami setinggi 7 cm terdeteksi di Marapokot, Kabupaten Nagekeo, pada pukul 10:36 WIB serta Reo di Kabupaten Manggarai pada pukul 10:39 WIB.
Kerusakan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa gempa di Laut Flores hingga Selasa 14 Desember 2021 pukul 22:15 WIB, telah menyebabkan 346 rumah rusak dan memaksa 770 warga mengungsi.
Gempa juga menyebabkan kerusakan tiga gedung sekolah, dua tempat ibadah, satu rumah jabatan kepala desa, dan satu pelabuhan.
