Masyarakat Diminta Tidak Ke Luar Negeri, Menlu RI: 70 Negara Deteksi Masuknya Varian Omicron

- 13 Desember 2021, 17:58 WIB
Ilustrasi bandara.* Jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak, masyarakat agar tidak ke luar negeri. Ini penjelasan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Ilustrasi bandara.* Jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak, masyarakat agar tidak ke luar negeri. Ini penjelasan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. /ANTARA/Kornelis Kaha/

Literasi News - Jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak, masyarakat agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.

"Pemerintah meminta dengan sangat, mengimbau dengan sangat, bagi warga negara Indonesia yang tidak memiliki kepentingan yang sangat mendesak, untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

Dia menyampaikan hal itu saat memberikan keterangan pers, seusai mengikuti Rapat Terbatas dengan Presiden secara virtual di Jakarta, Senin 13 Desember 2021.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengingatkan hingga saat ini sudah lebih dari 70 negara atau wilayah, yang mendeteksi masuknya varian Omicron.

"Di antara negara-negara tersebut, beberapa adalah negara yang berada di sekitar Indonesia," ujarnya, seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Pintu Masuk Internasional Diperketat, Kemenhub: Cegah Varian Baru Covid-19 Omicron

Selain itu, Menlu menyampaikan bahwa Inggris telah menaikkan level kewaspadaan Covid-19 dari level 3 menjadi level 4, pasca-penambahan 1.239 kasus varian Omicron pada Minggu 12 Desember 2021.

Menurut Menlu, penambahan kasus di Inggris itu mencapai dua kali lipat dibandingkan sehari sebelumnya, 11 Desember 2021.

Sementara organisasi kesehatan dunia WHO telah menyebutkan bahwa bukti-bukti terkait kecepatan dan dampak varian Omicron masih terbatas, dan para ahli masih bekerja keras untuk menemukan data yang diperlukan.

"Dengan masih terbatasnya bukti-bukti, maka tidak ada cara lain bagi kita untuk terus berhati-hati dan waspada. Selain terus melakukan akselerasi vaksinasi, melakukan protokol kesehatan yang ketat, serta diperlukan upaya untuk membatasi pergerakan," tuturnya.***

Editor: Hasbi

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x