Erupsi Semeru, Peta Kawasan Rawan Bencana Dibutuhkan Sebagai Upaya Mitigasi

- 6 Desember 2021, 15:45 WIB
Ilustrasi peta kawasan rawan bencana di Gunung Semeru.* Peta kawasan rawan bencana dinilai sangat dibutuhkan sebagai upaya mitigasi bencana erupsi Gunung Semeru.
Ilustrasi peta kawasan rawan bencana di Gunung Semeru.* Peta kawasan rawan bencana dinilai sangat dibutuhkan sebagai upaya mitigasi bencana erupsi Gunung Semeru. /ANTARA/HO-Kementerian ESDM/

Literasi News - Peta kawasan rawan bencana dinilai sangat dibutuhkan sebagai upaya mitigasi bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur.

Terkait hal itu, Badan Geologi Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), telah menyampaikan peta kawasan rawan bencana di Gunung Semeru kepada pemerintah daerah setempat. Hal ini sebagai upaya mitigasi bencana gunung api.

"Kami menyampaikan peta kawasan rawan bencana yang merupakan upaya mitigasi dari badan geologi, terkait dengan potensi bahaya dari gunung api ini," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono dalam konferensi pers yang dipantau Antara di Jakarta, Senin 6 Desember 2021.

Eko Budi Lelono menjelaskan, peta kawasan rawan bencana itu tak hanya menyediakan informasi terkait area berbahaya di Gunung Semeru, tetapi juga area yang relatif aman dari ancaman bencana.

Baca Juga: Update Erupsi Semeru, Pengungsi di Zona Rawan Dipindahkan ke Desa Penanggal

Peta ini, menurut Eko Budi Lelono, penting karena kondisi sekarang banyak masyarakat terdampak akibat letusan yang terjadi pada 4 Desember 2021. Sehingga mereka memerlukan data-data tentang jalur evakuasi dan juga tempat-tempat penampungan pengungsi yang aman.

"Tadi sudah ditindaklanjuti oleh wakil bupati setempat sebagai upaya untuk keselamatan masyarakat di sana," ujarnya.

Data korban

Berdasarkan data Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, tercatat sebanyak 15 orang meninggal dunia akibat diterjang awan panas guguran Gunung Semeru.

Para korban meninggal dunia itu, dengan rincian delapan jiwa terindentifikasi di Kecamatan Pranojiwo dan tujuh jiwa lainnya di Kecamatan Candipuro.

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x