Kasus Covid-19 di Jawa Barat Selalu Naik, Kadinkes Jabar Ungkap Penyebabnya

18 Februari 2022, 20:33 WIB
Ilustrasi jalan raya. Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Barat selalu mengalami kenaikan, di antaranya akibat mobilitas antar kota yang tinggi. /ARIF FIRMANSYAH/ANTARA/

Literasi News - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Barat selalu mengalami kenaikan.

Bahkan, akhir-akhir ini menjadi provinsi yang menyumbang kasus positif harian terbanyak dibandingkan dengan provinsi lain.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat Nina Susana Dewi, mengungkapkan penyebab kasus Covid-19 di Jabar selalu naik.

Menurut dia, jika melihat pergerakan mobilisasi masyarakat di area Jakarta dengan daerah sekitar, sangat tinggi.

"Memang kenyataannya seperti pada penduduk Depok, ada yang bekerja di Jakarta begitu juga sebaliknya," kata Nina dalam zoominar Strategi Menghadapi Gelombang Ketiga Pandemi yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat 18 Februari 2022.

Baca Juga: Update Covid-19, Jawa Barat Masih Terbanyak, Kasus Positif Harian Tambah 59.635 Orang Jumat 18 Februari 2022

Meskipun pemerintah setempat sudah gencar melakukan mitigasi baik melalui pelacakan juga penelusuran kasus, tambah Nina, mobilitas yang dilakukan oleh masyarakat antar kota tersebut tidak dapat dihindari karena berbagai faktor kebutuhan.

Lonjakan kasus juga tak dapat dihindari meski sejumlah pihak seperti Kodam Jaya sudah membantu menggencarkan perluasan cakupan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Jawa Barat.

"Itu sebabnya, walaupun kami sudah melakukan hal yang optimal, mobilitas tersebut tidak bisa dengan ringan dapat dicegah. Sehingga itu menyebabkan Jawa Barat selalu menjadi yang kedua setelah Jakarta," tuturnya.

Baca Juga: Sekitar 80 Persen Kasus Covid-19 di Jawa Barat Terkonsentrasi di Enam Daerah Ini

Walaupun demikian, mobilitas yang terjadi di setiap kota Jawa Barat seperti Bandung Raya tidak dapat disamaratakan. Sebab kondisi di Bandung Raya, lebih dari 60 persen penduduknya berasal dari luar Bandung dan menciptakan kondisi pergerakan menjadi sangat tinggi.

Akibatnya, kasus di kota tersebut stabil dalam mengalami kenaikan kasus. "Kita akui aglomerasi itu memang bukan main, cepat sekali peningkatan (kasus) di kota-kota yang termasuk aglomerasi," ucapnya.***

Editor: Hasbi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler