Kemendikbud Tumbuhkan Apresiasi Kaum Muda Melalui Tapak Tilas Virtual Sejarah Pergerakan Kemerdekaan

- 31 Oktober 2020, 21:36 WIB
Logo Kemendikbud
Logo Kemendikbud /Kemendikbud.go.id/

Pada 1944, kata ‘mulia’ diganti menjadi ‘merdeka’,” tambah Dwi.

Setelah rangkaian tur virtual museum selesai, moderator mengajak peserta berpartisipasi aktif mengikuti
kuis interaktif.

Para siswa diuji pengetahuannya seputar Sumpah Pemuda. Atlet muda panjat tebing nasional, Aries Susanti Rahayu pun turut hadir memotivasi para peserta didik
yang hadir pada webinar ini sebagai narasumber yang ketiga.

Aries mengaku bahwa ucapan negatif di
sekitar yang meremehkan dirinya, justru memacu dia untuk berprestasi bahkan sampai ke tingkat nasional.

“Pesan saya, tanamkan nilai Pancasila dalam diri kita, terutama Persatuan Indonesia. Kita sebagai anak muda harus bersatu memajukan Indonesia. Kalau saya, dengan cara olahraga. Kalian juga bisa berprestasi akademik atau seni. Tidak ada yang tidak mungkin. Kalau kita usaha keras, pasti kita bisa mencapai impian kita,” kata Aries.

Selanjutnya, peserta kembali diajak bertualang secara digital bersama Kak Yuni dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Baca Juga: Kemendikbud Lahirkan Transformasi Belajar di Masa Pandemi

Museum ini aslinya adalah rumah Laksamana Maeda yang kemudian dipakai para pemuda untuk berkumpul mempersiapkan kemerdekaan.

Museum ini juga makin modern dengan fitur digital museum, video mapping, dan komik digital.

Sebagai penutup acara, Kepala Puspeka, Hendarman menyatakan, “Kita harus mengetahui sejarah untuk menjadi lebih baik.

Halaman:

Editor: Zaenal Mutaqin

Sumber: Kemendikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah