Kemendikbud Tumbuhkan Apresiasi Kaum Muda Melalui Tapak Tilas Virtual Sejarah Pergerakan Kemerdekaan

- 31 Oktober 2020, 21:36 WIB
Logo Kemendikbud
Logo Kemendikbud /Kemendikbud.go.id/

Sesi pemaparan narasumber kedua dibawakan oleh Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara, Maryanto.

Baca Juga: Peringatan HAI di Masa Pandemi, Mendikbud: Momentum Perubahan Pembelajaran Melalui Literasi

Dengan metode interaktif Maryanto menyatakan, “Bahasa daerah kita memang beragam, tapi semuanya satu hati untuk merdeka. Itu menyatukan karakter kita sebagai bangsa Indonesia,” tuturnya ketika menyampaikan paparan pada Sesi “Sejarah Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Persatuan”.

“Tanpa bahasa persatuan, kita sebagai bangsa akan mudah dipecah belah.Kemerdekaan bangsa kita akan tercapai dengan persatuan anak Indonesia yang salah satunya terikat oleh satu Bahasa Indonesia,” kata Maryanto mengutip Tabrani D.I., salah satu tokoh pemuda 1928.

Seperti bunyi dari Tri Gatra Bahasa, “Kita harus mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing,” tegas Maryanto.

Baca Juga: Kuota Internet untuk Pendidikan Sedot Rp7,2 triliun, Pakai Satelit Pendidikan Hanya Rp3 Triliun

Berikutnya, para peserta diajak
mengunjungi Museum Sumpah Pemuda secara virtual bersama edukator Dwi Nurdadi. “Dulu, para pemuda mendirikan organisasi-organisasi pemuda seperti Jong Java dan Jong Sumatra. Saat itu, sifat organisasi masih kedaerahan. Kemudian pada saat Kongres Pemuda II tanggal 27 – 28 Oktober 2020, sifat perjuangan pemuda sudah tidak lagi keagamaan atau kedaerahan, tapi sudah
satu suara ingin merdeka,” terang Dwi.

“Selain aktif mendiskusikan politik, para pemuda juga tetap asyik beraktivitas kepemudaan, seperti kesenian, olahraga, dan kepanduan (sekarang pramuka),” katanya.

Dalam penjelasanya, Dwi menceritakan bahwa teks awal lagu ‘Indonesia Raya’ karya WR Supratman awalnya berlirik ‘Indonesia Raya, mulia, mulia. “Sebab saat itu, kata ‘merdeka’ sangat tabu diucapkan.

Baca Juga: Presiden Membuka Pekan Kebudayaan Nasional 2020

Halaman:

Editor: Zaenal Mutaqin

Sumber: Kemendikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah