Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, Kemendikbud dan Dekranas Gelar Kecakapan Wirausaha

- 31 Oktober 2020, 15:20 WIB
Logo Kemendikbud
Logo Kemendikbud /Kemendikbud.go.id/

“Minat dan kesungguhan untuk mengembangkan diri ini kami fasilitasi, karena kami percaya semua orang bisa berdaya. Semua orang bisa keluar dari keterbatasannya,” ujar Franka.

Baca Juga: Kemendikbud Gelar Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2020
 
Lembaga penyelenggara PKW diantaranya adalah institusi satuan pendidikan nonformal seperti lembaga kursus dan pelatihan, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan sanggar kegiatan belajar, sekolah menengah kejuruan, politeknik, akademi komunitas, perguruan tinggi vokasi, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dunia usaha dunia industri, lembaga diklat milik pemerintah, serta organisasi masyarakat yang sah.
 
Adik-adik, para perajin, dan penggerak komunitas perajin, menurut Franka, adalah tulang punggung ekonomi nasional dan pemajuan kebudayaan. “Tidak terkecuali Ibu dan Bapak pembuat kebijakan. Tanpa kebijakan yang berpihak pada rakyat, cita-cita Indonesia Maju akan sulit kita capai,” ungkapnya.
 
Berikut alur program PKW. (1). lembaga penyelenggara mendaftar secara dalam jaringan (daring) di https://banper.binsuslat.kemdikbud.go.id/; (2). pemilihan program dan pengisian instrument proposal; (3). penilaian proposal dan verifikasi data; (4). penetapan lembaga penerima bantuan; (5). penandatanganan akad kerja sama (MoU); (6). pencairan dana program PKW; (7). rekrutmen peserta didik; (8). proses pembelajaran; (9). merintis usaha; (10). bermitra dengan DU/UMKM; (11). wirausaha dibina oleh DU/UMKM.

Baca Juga: Libur Panjang! Simak Beberapa Pilihan Tempat Wisata di Majalengka
 
Franka melanjutkan, destinasi wisata bukan semata-mata keindahan alam dan kenyamanan infrastruktur, tetapi juga balutan kekayaan tradisi melalui kriya dan manusianya.

Kualitas holistik yang diciptakan itulah yang akan menarik masyarakat mengunjungi Labuan Bajo atau Destinasi Super Prioritas lainnya. Bukan hanya sekali, namun berkunjung hingga berkali-kali. 
 
Pada kesempatan ini, Franka berpesan kepada para perajin agar dapat memanfaatkan pengalaman pendidikan yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya sebagai modal untuk mengembangkan diri dan berkontribusi bagi negeri.

Baca Juga: Libur Panjang! Simak Beberapa Pilihan Tempat Wisata di Majalengka

“Saya yakin, akan banyak manfaat yang kita dapat, kalau kita berhasil menciptakan kualitas destinasi yang holistik,” harapnya.
 
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dekranas Bidang Usaha Baru, Endang Budi Karya, mengatakan Dekranas mendorong semua elemen pelaku usaha kerajinan untuk lebih peduli dan kreatif di era industri 4.0.

“Dengan pengetahuan berbasis secara digital dan online, misalnya pembuatan website pendayagunaan medsos dan source enggine,” kata Endang.Baca Juga: Kuota Internet untuk Pendidikan Sedot Rp7,2 triliun, Pakai Satelit Pendidikan Hanya Rp3 Triliun

Selain itu, kata Endang, Dekranas memandang perlu adanya peningkatan kualitas desain kemasan produk agar sesuai dengan selera pasar. “Dengan demikin produk kerajinan kita dapat bersaing ke pasar global sehinga kita bangga dengan buatan bangsa Indonesia,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Zaenal Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x