Menurutnya, berpikir kritis merupakan bagian dari literasi digital, yang sayangnya belum terwujud secara maksimal di tanah air ini.
Baca Juga: Catat! Ini Masa Berlaku Bantuan Kuota Internet Bagi Peserta Didik Setiap Bulannya
Bahkan sejak pendidikan dasar, anak-anak di Indonesia lebih cenderung diajari kemampuan menghafal ketimbang dilatih daya nalar.
Menurutnya, literasi digital sesungguhnya mengajarkan manusia sadar akan data. Kemampuan menganalisa data, seseorang akan mampu mencerna informasi yang masuk, dan mampu untuk fokus.
“Literasi digital bukan sekedar cakap teknologi. Piawai bikin content tik-tok dan sebagainya," ujar Najwa.
Baca Juga: Alhamdulillah Bantuan BLT Dana Desa di Perpanjang, Mau Dapat Ini Syaratnya
Pustakawan Utama Perpusnas, Sri Sumekar mengatakan, pelaku digital sebagian besar adalah kaum milenial.
Oleh karena itu, kata Sri, saat ini Perpustakaan Nasional tengah giat melakukan Gerakan Literasi Digital, bahkan mengajak peran serta aktif perguruan tinggi.
“Gerakan Literasi Digital sifatnya responsif. Dan sasaran utamanya adalah para milenial,” ujar Sri.
Baca Juga: Hey Kaum Youtuber, Join Yuk di YouTube FanFest Virtual