"Sistem pendidikan Indonesia saat ini mulai mengarah ke sana dengan kebijakan Merdeka Belajar. Kebijakan kami ini berangkat dari prinsip berkolaborasi untuk berinovasi. Khusus untuk jenjang pendidikan tinggi, dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka kami berupaya meruntuhkan sekat-sekat antara perguruan tinggi, industri, dan masyarakat," tuturnya.
Jeffrey Sachs, President of the UN Sustainable Development Solutions Network pada kesempatan ini menanggapi sambutan Mendikbudristek.
"Indonesia harus berbangga memiliki menteri seperti Nadiem. Apa yang dilakukan Nadiem dan segala transformasi yang sedang dilakukan di sektor pendidikan Indonesia sedang dibicarakan dan diperhatikan dunia," katanya.
Mendikbudristek menjadi moderator sesi dialog Elon Musk dengan mahasiswa se-Indonesia. Mendikbudristek bertanya kepada Elon, adakah kejadian-kejadian dalam hidupnya saat muda yang menjadikannya seperti sekarang ini.
Elon menanggapi bahwa dirinya banyak membaca dan nonton fiksi ilmiah. “Kebiasaan itu banyak berdampak pada saya untuk mencari kebenaran dalam banyak hal. Dari situ saya menemui bahwa fisika sangat membantu dalam segala hal," ungkapnya.
Pada sesi ini Mendikbudristek menjelaskan bahwa Indonesia kini melepas sekat-sekat antara perguruan tinggi dan industri. Menteri Nadiem menanyakan pandangan Elon tentang pendidikan di masa depan dan apa yang sebenarnya harus diajarkan kepada generasi muda kita.
"Kita harus tahu apa yang relevan. Ketika mau menyelesaikan masalah, kita harus tahu apa alat yang harus kita gunakan untuk menyelesaikan masalah dan memahami bagaimana menentukan alat yang membantu proses penyelesaian masalah itu. Pendidikan di masa depan pun harus seperti itu," jawab Elon.
"Apa yang perlu diajarkan adalah kemampuan berpikir kritis. Harus berani menolak konsep yang tidak baik," ujarnya.
Baca Juga: Ciptakan Transparansi Pengadaan Sekolah, SIPLah Wujudkan Pendidikan yang Adil dan Merata