Diskusi Isu Keislaman Kekinian Lewat Tamrinatul Munadhoroh Ala Santri Pesantren Ciloa

- 24 September 2022, 18:26 WIB
Diskusi Isu Keislaman Kekinian Lewat Tamrinatul Munadhoroh Ala Santri Pesantren Ciloa.
Diskusi Isu Keislaman Kekinian Lewat Tamrinatul Munadhoroh Ala Santri Pesantren Ciloa. /Dok Pesantren Ciloa


Dalam kitab Tuhfatul Muhtaj Ibnu Hajar Alhaetami mengatakan ''Bahwa sesungguhnya ahli fiqih lebih utama di bandingkan orang yang tahfidz'', kubu fiqih menguatkan argumennya.

Baca Juga: Link Streaming FIFA Matchday, Timnas Indonesia vs Curacao Live Indosiar Pukul 20:00 WIB

''Dalam kitab Bulugul Marom di jelaskan, Pada zaman Nabi Muhammad SAW seorang anak kecil berumur 6 tahun di tunjuk menjadi imam di karenakan tahfidznya banyak dan tidak ada lagi yang banyak tahfidznya, selain anak tersebut dan tidak ada ahli fiqih pada saat zaman Rasulullah SAW'', begitu juga dengan kubu tahfidz yang tidak ingin kalah menguatkan argumennya.

Arya Wiguna sebagai moderator menyerahkan kesimpulan kepada Narasumber Ahmad Zakaria dan Sidik Abdul Muhyi.

Kesimpulan Tamrintul disampaikan Ahmad Zakaria yang mana menjelaskan dalam kitab Mizhatul Abidin karangan Imam Ghazali menjelaskan bahwa pada zaman Rasulullah SAW Tahfidz Al-qur'an berarti ahli Fiqih tapi ahli Fiqih belum tentu Tahfidz Al-Qur'an.''

''Beda dengan zaman sekarang fenomena imam di jadikan pekerjaan harus ada yang berani merubah penyerapan imam masjid bahwa selain Tahfidz Al-Qur'an tapi juga harus mengetahui ilmu fiqih setidaknya seputar sholat," ujarnya.

Sidik Abdul Muhyi sebagai Narasumber sekaligus sebagai Putra dari Pimpinan Pesantren Al-munawwaroh Ciloa mengatakan " Imam Asar Wani membahas dalam kitab Tuhfatul Muhtaj lebih baik imam yang ahli Fiqih walau pun tidak Tahfidz dari pada Tahfidz tapi tidak tau Ilmu Fiqih tentang sholat," paparnya.***

Halaman:

Editor: Abdul Rokib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah