Network
Literasi News - Kemendikbudristek menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peserta Didik Ramah Digital dalam Mencegah Perundungan, Kekerasan Seksual, dan Intoleransi.
Kegiatan itu bertujuan untuk menyikapi perkembangan interaksi dunia digital dan teknologi informatika yang semakin pesat khususnya di kalangan remaja.
Bimtek digelar Kemendikbudristek melalui Direktorat Sekolah Menengah Atas (SMA), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen), pada 23 sampai 26 Mei 2022.
Direktur Direktorat Sekolah Menengah Atas (SMA) Kemendikbudristek, Suhartono Arham menjelaskan, bisnis teknologi menjadi pendorong ekonomi di bidang "new engine economic growth", sehingga peserta sekolah SMA mempunyai peran strategis untuk dikembangkan kemampuan literasi digitalnya.
"Kondisi ini, akan dapat membangun daya kompetitif dan kompetensinya untuk mewarnai transformasi digital demi kesejahteraan diri dan masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Baca Juga: Kemendikbudristek Terbitkan 27 SK Izin Pembukaan Program Studi D-2 Jalur Cepat, Ini Tujuannya
Suhartono menekankan pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak. "Di sisi lain, saat ini pendidikan juga mempunyai tantangan dengan tiga dosa besar pendidikan yaitu adanya perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat, dan satuan pendidikan untuk mengantisipasi permasalahan pendidikan tersebut," ujarnya.
Sebagai informasi, Direktorat SMA mengundang 80 orang peserta berasal dari Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Lampung dan Aceh yang meliputi personil Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, Kepala Sekolah SMA Penggerak dan Pengimbasannya, Guru yang membidangi pembinaan kepesertadidikan di Sekolah Penggerak dan sekolah pengimbasan dalam kegiatan Bimtek tersebut.
Selama mengikuti Bimtek, peserta akan mendapatkan materi dari narasumber yang memiliki kompetensi seperti dari Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Badan Siber dan Sandi Negara, Universitas Bina Nusantara dan Klassku seputar Pendidikan Berdigital dan Profesi Baru Masa Depan, Transformasi Digital dalam Penyiapan Talenta Peserta Didik SMA dan Ramah Digital untuk Mencegah Tiga Dosa Besar.***
