Gerakan Literasi Nasional Harus Ciptakan Kaum Literat yang Bermanfaat, Ini Penjelasan Kepala Badan Bahasa

- 16 Maret 2022, 17:07 WIB
Acara Pembinaan Komunitas Penggerak Literasi (Taman Bacaan Masyarakat) se-Kabupaten Bandung digelar pada 14-16 Maret 2022.
Acara Pembinaan Komunitas Penggerak Literasi (Taman Bacaan Masyarakat) se-Kabupaten Bandung digelar pada 14-16 Maret 2022. /Kemendikbudristek/

Literasi News - Pembinaan Komunitas Penggerak Literasi (Taman Bacaan Masyarakat) se-Kabupaten Bandung digelar pada 14-16 Maret 2022. Acara ini mengangkat tema "Menciptakan Ekosistem Masyarakat Berbudaya Baca Tulis serta Cinta Bahasa dan Sastra".

Kegiatan itu diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat sebagai unit pelaksanan teknis dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Acara tersebut diikuti oleh 50 orang peserta dari berbagai komunitasi di Kabupaten Bandung. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan peran Taman Bacaan Masyarakat termasuk para pegiatnya. Dengan demikian, kompetensi dan kebermanfaatan masyarakat dalam berliterasi dapat terus meningkat.

Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz memaparkan perlunya visi, tujuan dan implementasi bersama seluruh komponen pemangku kebijakan untuk menyukseskan program literasi.

Ia juga menjelaskan tahapan untuk menjadi seorang literat yang paham tentang sumber informasi, baik berupa teks maupun nonteks, serta dapat menggunakan hal tersebut untuk meningkatkan kompetensinya.

Baca Juga: PTM Terbatas Ikuti Panduan SKB Empat Menteri, Kemendikbudristek: Sifatnya Dinamis, Sesuai Kondisi Tiap Wilayah

Disebutkan, tahapan pertama adalah mengenali atau menngidentifikasikan informasi (knowing). Setelah itu mengerti informasi tersebut dan menerapkannya dengan benar. Berikutnya seorang literat harus bisa menganalisis informasi yang ada.

"Selanjutnya adalah melakukan sintesis di mana dia bisa menggabungkan berbagai perspektif menjadi perspektif baru yang lebih baik," ujarnya, seperti dilansir laman Kemendikbudristek.

Selain itu, menurut dia, seorang literat harus bisa mengevaluasi hal yang telah dilakukan. Terakhir, juga harus kreatif dalam menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi masyarakat. "Tujuan dari Gerakan Literasi Nasional yakni ketika seseorang berhasil menciptakan sesuatu yang baru dan bermanfaat," tambahnya.

Literasi merupakan program prioritas nasional dan termasuk program prioritas Presiden. Program ini diusung dalam satu Gerakan yaitu Gerakan Literasi Nasional yang dimulai pada 2016. Semua kementerian yang berhubungan dengan peningkatan kompetensi masyarakat harus mendukung Gerakan Literasi Nasional.***

Editor: Hasbi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x