Riset Terapan Perguruan Tinggi Vokasi, Harus Mampu Penuhi Kebutuhan Dunia Usaha dan Industri

- 22 November 2021, 14:26 WIB
Suasana kegiatan terkait acara Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) bertema "Membangun Ekosistem Riset Terapan Inovatif yang Sinergis dan Aplikatif sebagai Kontribusi Nyata terhadap Kebutuhan Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Masyarakat". Acara ini digelar pada 22-24 November 2021 di Surabaya, Jawa Timur.
Suasana kegiatan terkait acara Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) bertema "Membangun Ekosistem Riset Terapan Inovatif yang Sinergis dan Aplikatif sebagai Kontribusi Nyata terhadap Kebutuhan Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Masyarakat". Acara ini digelar pada 22-24 November 2021 di Surabaya, Jawa Timur. /Kemendikbud Ristek/

Literasi News - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) terus mendorong agar riset terapan di Perguran Tinggi Vokasi (PTV) bisa menjawab kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) serta masyarakat.

Hal itu sangat penting, mengingat penelitian terapan di PTV masih banyak yang bercampur dengan penelitian akademik. Meski ada yang sudah melaksanakan penelitian dengan tujuan menghasilkan produk, namun sebagian besar masih melaksanakan penelitian dasar yang menjadi bidang penelitian akademik.

Sebagai salah satu upaya membangun ekosistem riset terapan inovatif yang sinergis dan aplikatif guna berkontribusi terhadap kebutuhan DUDI dan masyarakat, Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), Kemendikbud Ristek menggelar diskusi kelompok terpumpun (DKT) atau focus group discussion (FGD).

DKT tersebut bertema "Membangun Ekosistem Riset Terapan Inovatif yang Sinergis dan Aplikatif sebagai Kontribusi Nyata terhadap Kebutuhan Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Masyarakat". Acara ini digelar pada 22-24 November 2021 di Surabaya, Jawa Timur.

Baca Juga: Ini Tiga Poin Penting yang Harus Dimiliki Perguruan Tinggi, Simak Penjelasan Kemendikbud Ristek

"Target utama penelitian terapan pendidikan tinggi vokasi adalah menghasilkan penelitian terapan yang dapat menghasilkan produk-produk nyata yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri serta masyarakat, yang dapat bermanfaat dan digunakan secara luas oleh masyarakat," kata Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaya saat membuka DKT, seperti dlansir laman resmi Kemendikbud Ristek.

Adapun tantangan riset terapan, menurut Beny, bagaimana membuat koneksi antara peneliti dengan dunia industri atau pengguna hasil penelitian. "Agar hasil penelitian dapat dilanjutkan menjadi produk nyata yang digunakan oleh masyarakat dan diproduksi massal oleh industri,” tuturnya.

Sebagai solusinya, tutur dia, dengan membuat kebijakan penelitian yang mendorong dosen peneliti untuk bekerja sama dengan dunia industri, serta memberikan dana pendampingan (matching fund) bagi peneliti yang bekerja sama dengan industri.

"Alhasil, satu rupiah dari industri, maka akan diberikan satu rupiah, bahkan sampai tiga rupiah dari kementerian bila penelitian yang diusulkan tersebut berkualitas baik dan memiliki potensi tinggi," ungkapnya.

Baca Juga: Kemendikbud Ristek dan Asosiasi e-commerce Memberikan Pelatihan UMKM

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x