Mendikbudristek Ingatkan Kembali Implementasi Kampus Merdeka, Simak Penjelasannya

- 5 November 2021, 15:19 WIB
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim pada saat bersilaturahmi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di kantor PBNU, Jakarta, Rabu 3 November 2021.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim pada saat bersilaturahmi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di kantor PBNU, Jakarta, Rabu 3 November 2021. /Kemendikbud Ristek/

Literasi News - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan bahwa tujuan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah membuat pengalaman belajar yang relevan dan menyenangkan bagi mahasiswa dan dosen.

Hal itu disampaikan Mendikbudristek pada saat bersilaturahmi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di kantor PBNU, Jakarta, Rabu 3 November 2021, seperti dilansir laman resmi Kemendikbud Ristek.

Dalam acara bertajuk "Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Silaturahim Mendikbudristek Bersama Ketua Umum PBNU" itu, dibahas upaya-upaya untuk memajukan pendidikan nasional dan implementasi program MBKM, terutama di perguruan tinggi di bawah Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU).

"Secara sederhana kita ingin lebih banyak mahasiswa ke luar dari kampus, lebih banyak dosen keluar kampus mencari ilmu dan pengalaman. Lebih banyak praktisi ke kampus untuk mengajar," katanya.

Baca Juga: Cetak Wiraswasta Muda Lewat Kompetisi Berikanpreneur, Kemendikbudristek Berikan Apresiasi

Dia menilai, seharusnya pembelajaran di kampus tidak hanya ceramah di depan kelas. Dosen bisa membuat rekaman pembelajaran kemudian ketika masuk ke kelas mahasiswa perlu diarahkan untuk lebih banyak berdiskusi, kerja kelompok, mengasah presentasi dan berdebat," ucapnya.

Mendikbudristek menjelaskan capaian program MBKM dapat diketahui dengan melihat delapan Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu: 1. Lulusan mendapat pekerjaan yang layak; 2. Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus; 3. Dosen berkegiatan di luar kampus; 4. Praktisi mengajar di dalam kampus; 5. Hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat; 6. Program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia; 7. Kelas yang kolaboratif dan partisipatif; 8. Program studi berstandar internasional.

Dalam kesempatan itu, Mendikbudristek memuji peran Nahdlatul Ulama dalam pendidikan nasional. Ia juga berharap NU terus memberikan kritik dan masukan terhadap kebijakan pendidikan nasional.

Baca Juga: Kemendikbudristek Fasilitasi Kemitraan SMK dan DUDI, 41 Perusahaan dan 22 SMK Tanda Tangani PKS

Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj menyambut gembira silaturahmi Mendikbudristek dan berharap lebih banyak kerja sama antara LPTNU dengan pemerintah di masa mendatang.

Dia mengatakan, NU melalui LPTNU mendukung kebijakan MBKM. Tak lupa, PBNU meminta Pemerintah agar memberikan afirmasi kepada perguruan tinggi yang masih tertinggal dan mahasiswa dari keluarga kurang mampu.

Sementara itu, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda yang hadir dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kebijakan MBKM sebagai upaya untuk membuat lompatan besar di bidang pendidikan. Selain itu, ia juga menjelaskan peranan penting NU dalam membantu pemerataan akses pendidikan. "NU selama ini berjuang sungguh-sungguh membantu Pemerintah memeratakan akses pendidikan," ujarnya.

"Oleh karena itu, afirmasi bagi lembaga pendidikan NU yang masih tertinggal dan juga mahasiswa-mahasiswa kurang mampu sangat diharapkan," ucap Syaiful Huda.***

Editor: Hasbi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x